Seorang perempuan mendorong sepeda motornya saat melintasi genangan air di Jalan Bumi Ayu, Sanur, Denpasar, Senin (4/1). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan yang mengguyur Kota Denpasar sejak Minggu malam hingga Senin (4/1) pagi membuat sejumlah kawasan tergenang banjir. Lokasi banjir tetap di lokasi yang sejak dulu menjadi langganan.

Seperti kawasan di Jalan Bumi Ayu, Sanur.  Jalan ini sempat tergenang air akibat hujan yang cukup deras. Demikian pula, di Jalan Hang Tuah Gang Mawar, air sempat tergenang di salah satu rumah warga.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, I.B. Joni Ariwibawa  mengatakan, akibat hujan yang mengguyur Denpasar sejak Minggu malam, terjadi beberapa genangan. Namun, setelah hujan reda, air juga ikut surut.

Baca juga:  Diguyur Hujan, Sydney Banjir Bandang

Hanya, di Sanur salah satu rumah warga sempat tergenang air hingga pagi. Kondisi ini diakibatkan posisi rumah lebih rendah dari jalan. “Kita sudah sedot airnya, karena rumah tersebut tidak berisi saluran pembuangan air,” ujar Joni Ariwibawa.

Sementara itu, menghadapi musim penghujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar terus melakukan pemantauan dan pembersihan sungai dan saluran air di beberapa titik di Kota Denpasar yang rawan terhadap terjadinya luapan banjir.

Kadis DPUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta saat dikonfirmasi mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih DPUPR dan Tenaga Penggelontor SDA melakukan pembersihan saluran sungai yang dilaksanakan di wilayah Jalan Hang Tuah, salter Jalan Moh Yamin, Tukad Loloan Sanur Kauh, Sungai Pemogan, Sungai Waribang, dan Tukad Badung Utara Taman Kumbasari. “Pelaksanaan pembersihan sungai ini merupakan antisipasi luapan air akibat peningkatan curah hujan dan  peningkatan volume sampah,” ujar Jimmy Sidharta.

Baca juga:  Dari Pasutri Edarkan Sekilo Narkoba Ditangkap hingga Kasus Rabies di Bali Makin Tinggi

Lebih lanjut dikatakannya, untuk pembersihan di Tukad Badung di wilayah Pemogan dan Tukad Loloan Sanur kami juga menggunakan alat bantu pengangkut sampah berupa trestrex. Dan dalam pelaksanaan pembersihian ini kami berhasil mengangkut sampah sebanyak 129 meter kubik dengan total armada sebanyak 16 truck.

“Pemantauan dan pembersihan ini akan dilaksanakan secara rutin bersama pasukan Biru Prokasih, karena kegiatan ini sangat penting mengingat saat ini curah hujan sangat tinggi. Sehingga dapat mengantisipasi adanya banjir atau luapan akibat meningkatnya debit air sungai dan tumpukan sampah,” ujar Ngurah Jimmy.

Baca juga:  Tercium Bau Menyengat, Mahasiswi Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos

Selebihnya Jimmy Sidharta juga mengatakan dalam meminimalisir terjadinya banjir diimbau kepada masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *