Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penyebaran kasus COVID-19 di Provinsi Bali masih fluktuatif. Hal ini menandakan bahwa pandemi COVID-19 berserta dampaknya masih dialami Bali. Terutama pada bidang pariwisata.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata terus fokus menggarap potensi wisata domestik (Wisdom) di 2021. Mengingat kebijakan membuka pariwisata mancanegara merupakan kewenangan pusat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, mengatakan kunjungan wisatawan domestik ke Bali sangat potensial. Terbukti, selama libur Natal dan Tahun Baru kunjungannya meningkat signifikan.

Mulai 17 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021, jumlahnya mencapai kurang lebih 350 ribu orang. “Jumlah ini lumayan besar, sehingga kami intens-kan untuk menggali dan membuat kerjasama antara travel, operater tours dengan melakukan konsulidasi untuk memetakan potensi pariwsata domestik kita, sehingga lebih banyak kita bawa ke Bali,” ujar I Putu Astawa saat ditemui di Kantor Dinas Pariwisata Bali, Selasa (5/1).

Baca juga:  COVID-19 "Lumpuhkan" Semua Pendukung Pariwisata Nusa Penida

Dikatakan, mengelola pariwisata di tengah pandemi COVID-19 kuncinya adalah pariwisata sehat. Untuk membuktikan itu, maka protokol kesehatan (prokes) harus diterapkan dengan disiplin, sehingga menambah kepercayaan Wisdom untuk datang ke Bali.

Apalagi, kesiapan Bali dalam menerima wisdom, khususnya fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan termasuk tenaga kesehatan telah tersedia dengan baik. “Penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama kita. Sehingga, kepentingan kesehatan dan ekonomi bisa sejalan seimbang. Meskipun di tengah masyarakat menui pro dan kontra,” tegasnya.

Baca juga:  Mencari Cara Kreatif Agar Tetap "Survive" di Masa Pandemi

Untuk bisa menarik Wisdom yang hampir 170 juta jiwa (dari 270 juta penduduk Indonesia) yang melakukan outbound, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan dan mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Provinid Bali. Seperti mensubsidi tiket penerbangan ke Bali, tiket hotel, travel, dan tiket-tiket masuk ke destinasi wisata, sehingga Wisdom termotivasi untuk berkunjung ke Bali.

Apalagi, para pelaku pariwisata Bali telah melakukan kerjasama dengan travel agent dari berbagai daerah. Hal ini penting dilakukan, karena pariwisata Bali penyumbang devisa bagi pendapatan negara.

Baca juga:  Bali akan Alami Fenomena Equinox pada 21 Maret

Terlebih, bangkitnya pariwisata Bali juga memberikan harapan bagi pekerja, pelaku, dan pengusaha, serta masyarakat Bali yang bersentuhan langsung dengan objek-objek wisata. Dengan demikian, ekonomi masyarakat Bali bisa bangkit kembali.

Tentu hal ini tetap dibarengi dengan selalu disiplin menerapkan prokes COVID-19. Apalagi, sebanya 900 industri pariwisata telah mendapatkan sertifikat penerapan prokes COVID-19 dengan baik. Bahkan, hal yang sama juga telah dilakukn pusat melalui program CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment suistanabilty). (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *