Ilustrasi. (BP/tomik)

BANGLI, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Kabupaten Bangli melonjak pada Selasa (5/1) dengan penambahan sebanyak 15 kasus sehari. Akibat adanya lonjakan kasus itu, dua SD menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah dilaksanakan sejak Senin lalu.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli, dari 15 kasus baru yang terkonfirmasi Selasa (5/1), empat diantaranya merupakan anak-anak asal Desa Selulung, Kintamani, berusia 5 tahun (dua orang), 11 tahun dan 13 tahun. Keempatnya masih dalam satu keluarga.

Mereka terkonfirmasi positif saat memeriksakan diri ke puskesmas Kintamani III. “Keempatnya merupakan pengembangan kasus tanggal 30 desember. Awalnya neneknya yang terkonfirmasi positif COVID pada 30 Desember lalu dan sudah dirawat di RSU Bangli,” ungkap Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa, Rabu (6/1).

Baca juga:  China Dilanda Kekhawatiran Munculnya Gelombang Kedua COVID-19

Keempat anak tersebut terkonfirmasi positif covid-19 tanpa gejala. Keempatnya kini menjalani karantina mandiri. Klaster keluarga juga terjadi di Kelurahan Kubu. Terdapat tiga wanita yang terkonfirmasi positif. Masing-masing berusia 46 tahun, 20 tahun dan 71 tahun.

Kasus terkonfirmasi positif lainnya yakni 3 orang asal Kelurahan Bebalang yang terdiri dari 2 pria usia 40 tahun dan 18 tahun serta 1 wanita usia 17 tahun. Ketiganya terkonfirmasi positif setelah memeriksakan diri ke puskesmas Bangli. “Ketiganya diisolasi di hotel,” ujar Dirgayusa.

Baca juga:  PPKM Darurat, Bupati Suwirta Tegaskan Kegiatan Adat dan Ibadah Memungkinkan Digelar

Kasus lainnya masing-masing berasal dari Desa Batur satu orang, dari Desa Kintamani satu orang, dari Desa Dausa satu orang, Kelurahan Kawan satu orang dan asal Kelurahan Cempaga satu orang. “Dengan adanya penambahan 15 kasus tersebut, total jumlah kasus positif di Kabupaten Bangli per 5 Januari 2021 mencapai 965 kasus. Dengan jumlah yang masih dirawat sebanyak 24 orang, sudah dalam keadaan sembuh sebanyak 902 orang dan meninggal 39 orang,” jelasnya.

Di sisi lain, akibat melonjaknya kasus COVID-19 di Bangli, dua SD yakni SDN 1 Kubu di Kecamatan Bangli dan SDN Selulung di Kecamatan Kintamani menghentikan sementara kegiatan PTM yang sudah berjalan sejak Senin. Sebagaimana yang disampaikan Kadisdikpora Bangli I Nengah Sukarta, kegiatan PTM di dua sekolah itu dihentikan sementara per Rabu (6/1) pagi.

Baca juga:  Permintaan SUV Meningkat, SIT akan Hadirkan XL7 di Bali

Penyebabnya karena di lingkungan dekat sekolah tersebut terdapat warga yang terkonfirmasi COVID-19. Pihaknya tidak bisa memastikan kapan dua sekolah itu kembali buka dan melaksanakan PTM.

Tergantung laporan dari Satgas COVID-19 Kabupaten Bangli. “Sekarang kegiatan pembelajaran di dua sekolah itu kembali dilakukan secara daring,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *