DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap pertama yang menyasar tenaga kesehatan (nakes) rencananya digelar pertengahan Januari. Terkait hal ini, RS Wangaya melakukan simulasi agar pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan sesuai rencana pada Jumat (8/1).
Menurut Plt Dirut RSUD Wangaya, dr Dewa Putu Alit Parwita, RS Wangaya sudah menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 yang segera akan dilaksanakan pemerintah. Dari simulasi yang dilakukan ini, pihaknya ingin mengetahui kesiapan proses vaksinasi dari awal pendaftaran sampai pasca vaksinasi. “Simulasi ini kami lakukan untuk mengetahui, seperti apa proses alur yang ada di 4 meja. Kemudian, untuk mengetahui kesiapan dari tenaga kami dalam menyiapkan vaksin,” katanya usai pelaksanaan simulasi.
Diungkapkan, dari empat meja yang disiapkan, setelah melalui meja registrasi, pada meja kedua akan dilakukan screening untuk mengetahui kondisi dari calon penerima vaksin. Karena menurutnya, di meja dua ini, ada persyaratan yang harus dipenuhi, seperti tak boleh ada penyakit komorbid atau penyakit kronis. Seperti penyakit kencing manis kronis, hipertensi, asma, termsuk ibu hamil. “Di sana dilakukan screening termasuk pemeriksaan fisik, serta diminta persetujuan pasien menandatangani, kalau memang setuju menerima vaksin,” ucapnya.
Di meja 3 barulah dilakukan pemberian vaksin, dan dilanjutkan dengan evaluasi di meja empat. “Di sini, penerima vaksin akan diberikan edukasi sambil menunggu selama 30 menit untuk mengetahui kejadian ikutan pasca imunisasi. Apabila penerima vaksin mengalami reaksi obat, maka akan diantisipasi di ruang tindakan yang sudah disiapkan. Untuk tindakan resusitasi pasien untuk menilai kondisinya. Setelah pasien kembali normal dan dianggap sehat baru diperbolehkan pulang,” paparnya.
Dari simulasi yang sudah dilaksanakan, Parwita menyebutkan kalau di RS Wangaya, sudah siap melakukan vaksinasi. “Kami telah mencoba alurnya dari meja 1 sampai 4. Dari proses pendaftaran, meja dua screening, pemberian vaksin, sampai evaluasi,” bebernya.
Vaksinasi dalam satu sesi, kata dia, bisa dilakukan untuk 15 orang dengan jumlah tim dari pendaftaran sampai meja 1-4 disiapkan sebanyak 15-16 orang. Itu terdiri dari tenaga kesehatan, perawat dan tenaga kesehatan lain. Mereka sudah terlatih semua.
Sementara, untuk jumlah tenaga kesehatan di RS Wangaya yang akan divaksin sudah terdaftar sebanyak 435 orang. Namun untuk data yang sudah menerima SMS belum diketahui pasti jumlahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)