DENPASAR, BALIPOST.com – Produksi pangan Bali sejatinya mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Bali, kecuali bawang putih. Stok bahan pangan juga mencukupi untuk tiga bulan ke depan. Hanya saja, menghadapi masa PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), kelancaran distribusi menjadi hal yang diwaspadai.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Bali IB Wisnuardhana, Kamis (7/1). Wisnu menjelaskan ketersediaan pangan terdiri dari produksi, stok dan barang keluar masuk.
Dari sisi produksi, melihat kebutuhan masyarakat Bali, produksi bahan pangan pokok Bali selama ini mencukupi. Bahkan ketika banyak wisatawan datang ke Bali, ketersediaan pangan tidak mengalami kendala berarti. Apalagi saat ini, wisatawan telah berkurang, sehingga ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat Bali optimis bisa dipenuhi.
Produksi pangan yang cukup tidak terlepas dari bantuan pemerintah yang diberikan seperti bantuan sarana produksi, bantuan subsidi pupuk, pendampingan dan pengolahan hasil. Dari sisi stok juga mencukupi untuk tiga bulan ke depan. Stok bahan pangan juga disimpan di lumbung -lumbung pangan masyarakat serta di back up Bulog.
Sedangkan dari sisi distribusi selama ini cukup lancar. Terlihat dari stabilnya harga bahan pangan. Dengan adanya kebijakan PPKM, penerapan di lapangan terutama pada pintu – pintu masuk jalur logistik, SOP penjagaannya belum diketahui pasti. “SOP jalur keluar masuknya kita belum tahu pasti. Tapi kalau sudah jelas SOP – nya, dari pihak pengirim dan penerima tentu akan mempersiapkan sebelumnya, sehingga di perjalanan lancar,” ujarnya.
Pada komoditas cabai memang mengalami peningkatan harga. Hal itu karena cabai tidak bisa distok ketika musim hujan. Sedangkan bahan pangan pokok lain seperti ayam ras sempat mengalami kenaikan harga namun tidak sampai menimbulkan gejolak yang berarti di masyarakat. (Citta Maya/balipost)