SEMARAPURA, BALIPOST.com – Memasuki tahun baru 2021, kasus positif COVID-19 mulai naik lagi. Ini dipicu dari penularan yang terjadi di internal keluarga, pasca liburan natal dan tahun baru.
Padahal, sebelum tahun baru, kasus positif COVID-19 sempat menyentuh angka terendah, dengan jumlah pasien hanya 8 orang di RSUD Klungkung pada Desember lalu.
Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, Jumat (8/1) mengatakan melonjaknya kasus positif COVID-19, menimbulkan lonjakan pasien hingga 32 orang di RSUD Klungkung. Bahkan, delapan di antaranya sedang dalam kondisi kritis atau gejala berat.
Mereka saat ini sedang mendapat perawatan di Ruang ICU RSUD Klungkung. Gejala berat itu terjadi karena pasien memang mengidap penyakit penyerta, sehingga saat terpapar, kondisi kesehatannya langsung memburuk.
“Lonjakan terjadi dari klaster keluarga. Kemungkinan saat liburan nataru, ada yang terpapar, kemudian di dalam keluarga terjadi penularan,” katanya.
Kondisi demikian, kembali menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya ledakan pasien positif COVID-19 yang baru lagi. “Perkiraan kami, yang terpapar saat liburan nataru ini, puncaknya akan terlihat pada pertengahan bulan ini sampai akhir bulan nanti. Semoga tidak naik signifikan,” tegas dr. Kesuma.
Sebagai antisipasi dari situasi ini, pihaknya sudah mendapat instruksi langsung dari Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, untuk segera menyiapkan Ruang Isolasi tambahan. Sebab, Ruang Isolasi Khusus Pasien COVID-19 di RSUD Klungkung, saat ini hanya disediakan untuk 62 bed.
Di antaranya 36 isolasi rawat inap, 14 isolasi ICU, 6 isolasi bayi dan 7 isolasi ibu hamil. “Sesuai dengan arahan bapak bupati, kami akan siapkan lagi dua tempat isolasi. Berkapasitas 36 bed. Tempat ini dulunya memang ruang isolasi, tetapi karena dulu kasus COVID-19 sudah menurun, sempat kami tutup. Sekarang tinggal diaktifkan lagi,” tegasnya.
Melihat situasi ini, pihaknya kembali menyerukan agar setiap warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Ikuti anjuran Satgas COVID-19, agar bisa saling melindungi.
Sebab, memasuki awal tahun 2021 ini penularan nampak melonjak lagi. Jangan sampai angka positif COVID-19 ini terus naik, sehingga semakin sulit untuk melakukan pencegahan.
Disinggung mengenai distribusi vaksin, ia mengaku belum menerima informasi dari Dinas Kesehatan, kapan akan dikirim ke RS. Sejauhnya ini, ia hanya diminta menyiapkan tempat untuk menyimpan vaksin ini, selain di seluruh puskesmas di Klungkung.
Vaksin ini harus tersimpan di dalam ruangan khusus yang cukup luas. Dilengkapi dengan meja sebagai tempat observasi. “Setelah ditunjuk sebagai salah satu Pos Penyimpanan Vaksin, kami sudah siapkan tempat khusus yang cukup luas di RS. Nanti ada empat meja dengan jarak yang cukup. Meja ke empat ini digunakan untuk observasi,” katanya. (Bagiarta/balipost)