DENPASAR, BALIPOST.com – Jajaran pengurus Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) Bali masa bakti 2021-2025, yang dinakhodai Made Erawan, melakukan audiensi ke KONI Bali pada Jumat (8/1). Para pengurus hasil Musprov PRUI Bali, di Kuta, pada 23 Desember 2020, memperkenalkan pengurus baru kepada KONI Bali. Para pengurus induk organisasi rugby ini diterima Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, bersama Sekum IGN Oka Darmawan.
Usai menerima pengurus PRUI Bali, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Jumat (8/1) menerangkan, jajaran pengurus ini memohon rekomendasi ke KONI Bali. Tujuannya, untuk melengkapi persyaratan kepengurusan, yang ditembuskan kepada PB PRUI. Intinya, pengurus PRUI Bali ke KONI ini melaporkan hasil Musprov, berikut minta rekomendasi ke KONI.
Selanjutnya, PB PRUI akan mengeluarkan kepengurusan secara resmi yang dikuatkan dengan penerbitan SK, guna melantik jajaran pengurus Pengprov PRUI Bali. “Kami belum berbicara banyak soal tim putri rugby Bali yang lolos ke PON, sebab kami baru membahas kelengkapan surat ke PB PRUI, yang wajib mendapatkan rekomendasi dari KONI Bali,” sebut Suwandi.
Sementara, Ketua PRUI Bali Made Erawan menjelaskan, pihaknya sudah melayangkan surat ke PB PRUI, seputar jajaran pengurus Pengprov PRUI bali. “Kami total melibatkan 30 personil dan jabatan Sekum dipegang Made Suda,” terang Erawan.
Dikemukakan, sejauh ini pihaknya belum mengagendakan pelantikan pengurus. Apalagi, saat ini sedang dalam situasi pandemi covid-19, bahkan Bali masuk dalam PSBB. “Untuk pelantikan apakah secara tatap muka langsung atau virtual kami juga belum menentukan, mengingat baru melengkapi persyaratan administrasi ke PB PRUI,” ucap dia.
Pada bagian lain, Ketua Harian PRUI Bali Wiraditta Lokantara menambahkan, saat ini skuad PON rutin melakukan latihan di Lapangan Debes Tabanan minimal dua kali dalam sepekan, persisnya pada Sabtu dan Minggu. Menurut Wiraditta, tim rugby putri Bali berkekuatan 12 atlet yang turun di nomor seven.
Hanya, kata dia, mereka ini belum definitif dan masih berpeluang melakukan promosi dan degradasi, sehingga skuadnya masih terbuka untuk digonta-ganti. Ia menyebutkan, tim putri yang lolos ke PON Papua tercatat enam tim terdiri atas Bali, Aceh, Jabar, DIY, DKI, serta tuan rumah Papua. “Cabor rugby ini baru dipertandingkan secara resmi di ajang PON, dan cabor ini mengandalkan unsur kecepatan (speed), sehingga beberapa daerah merekrut pemain rugby dari cabor atletik,” ungkap dia. (Daniel Fajry/Balipost)