Pelayanan screening gratis bagi sopir dan awak kendaraan barang logistik di Gilimanuk. (BP/dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Syarat protokol kesehatan (prokes) bagi warga yang masuk ke Bali wajib mengantongi Rapid Test Antigen masih dilanjutkan. Meskipun pada Jumat (8/1) ini, posko terpadu untuk pelayanan rapid test antigen gratis bagi awak kendaraan barang sudah selesai. Sehingga seluruh warga yang masuk ke Bali, termasuk sopir kendaraan logistik masih tetap harus melengkapi syarat Rapid Test Antigen.

Untuk keperluan rapid test antigen mandiri (berbayar), di Pelabuhan Gilimanuk masih dibuka. Juru Bicara Satgas Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Arisantha, Jumat (8/1) mengatakan untuk di pintu masuk Bali, termasuk di Gilimanuk masih berlaku untuk rapid test antigen. Termasuk saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bali, syarat tersebut tetap berlaku. “Artinya rapid tes antibodi sudah tidak berlaku lagi. Masuk Bali, wajib rapid test antigen. Untuk posko terpadi, kami masih menunggu kebijakan apakah diperpanjang atau tidak. Yang jelas pada Jumat tanggal 8 Januari ini sudah selesai,” tukas Arisantha.

Baca juga:  Robot, Sang Pahlawan Perang Melawan COVID-19

Dalam posko terpadu yang memberikan pelayanan screening rapid test antigen gratis bagi para awak kendaraan barang ini, melibatkan petugas kesehatan gabungan. Baik dari Kabupaten Jembrana, Provinsi maupun bantuan dari Kodam IX/Udayana. Posko ini sudah dibuka sejak arus Nataru lalu atau sekitar tiga pekan dengan jam pelayanan 24 jam.

Arisantha mengungkapkan untuk PPKM, Jembrana tidak masuk dalam kategori yang ditentukan dari pusat untuk di Bali. Namun, untuk penerapan prokes tetap diberlakukan dan diperketat lagi.

Baca juga:  Pencuri Baja Pembatas Jalan By-pass I.B. Mantra Dibekuk Polisi

Dari pengamatan, pascaarus balik libur Tahun Baru akhir pekan lalu, arus kendaraan yang masuk ke Bali didominasi kendaraan barang. Terutama kendaraan logistik yang menyuplai sejumlah barang-barang untuk di Bali. Meskipun sedikit berkurang dengan dibukanya jalur penyeberangan, Banyuwangi-Lombok, jumlah kendaraan barang masih cukup banyak. Sebagian besar memang kendaran barang yang menyuplai kebutuhan di Bali. Sementara kendaraan pribadi jauh berkurang dibandingkan saat libur panjang akhir tahun lalu. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Dihentikan, Aktivitas Pendidikan dan Praktek Lapangan di RSUP Sanglah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *