Pelayanan screening gratis bagi sopir dan awak kendaraan barang logistik di Gilimanuk. (BP/dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Jelang digelarnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kebijakan surat keterangan (Suket) Rapid Test Antigen masih diberlakukan. Sebagian orang yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk merasa hal ini cukup memberatkan karena biaya yang dikeluarkan.

Tak heran, ada saja pelaku perjalanan yang bisa lolos tanpa Suket Rapid ini. Salah satu cara yang paling gampang dilakukan memanfaatkan jalur pesisir, dari Melaya hingga Mendoyo, menggunakan jukung.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Menurun, Jembrana Sisakan Satu Isoter

Penelusuran Bali Post, dengan biaya yang relatif murah untuk dua sampai tiga orang, pelaku perjalanan bisa masuk Bali tanpa Suket Rapid. Biayanya antara Rp 300 ribu – Rp 500 ribu, lebih murah dan mudah (tanpa pemeriksaan antigen) dibandingkan melintas di penyeberangan utama Pelabuhan Gilimanuk.

Biasanya dilakukan di malam hari atau menjelang malam agar tidak terpantau. Titik naik jukung bisa dari mana saja di wilayah Banyuwangi.

Baca juga:  Komplotan Pencuri Dibekuk Polisi

“Pernah ada yang sampai bawa sepeda motor tapi karena pernah tertangkap, sekarang sudah agak ketat. Biasanya hanya bawa pakaian seperlunya dan pura-pura nangkap ikan,” tandas sumber yang tinggal di pesisir wilayah Jembrana.

Warga yang nekat melewati jalur tradisional ini biasanya hendak bekerja (buruh) atau ada keperluan penting di Bali. Biaya untuk perjalanan ini, dinilai lebih hemat dibandingkan dengan melalui Pelabuhan Gilimanuk. Apalagi belakangan sejak libur Nataru, penjagaan sangat ketat. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Pertama Sejak Pandemi Melanda, Buleleng Catat Nol Kasus Aktif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *