JAKARTA, BALIPOST.com – Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 sempat mengalami keterlambatan penerbangan. Waktunya sekitar 30 menit.
Terjadinya delayed ini, dibenarkan manajemen Sriwijaya Air. “Delayed (terlambat) karena hujan deras sebelum boarding,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Namun, Jefferson menilai kondisi pesawat dalam keadaan baik karena sebelumnya terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang dan tidak ditemukan masalah. “Laporan dari maintenance, lancar,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan data-data untuk keperluan investigasi. Termasuk data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kalau cuaca kami koordinasi dengan BMKG. Kami kumpulkan data semua. Kami akan bersama BMKG mengevaluasi cuaca yang ada saat itu. Kami juga akan mewawancarai nelayan yang katanya melihat pesawat jatuh. Saya belum bicara dengan nelayan. Ada nelayan melihat apakah benar atau tidak besok tim KNKT akan mewawancarai,” kata Soerjanto.
Pesawat PK CLC Boeing 737 hilang kota saat terbang dari Jakarta menuju Pontianak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. Posisi itu diperkirakan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat buatan tahun 1994 itu diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak kabin sebagai penumpang. Pihak Sriwijaya telah mengumumkan membuka hotline bagi keluarga korban di 021-80637816 dan 021-80637817.
PT Angkasa Pura II pun telah membuka posko di dua bandara, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Supadio, Pontianak. (kmb/balipost)