MANGUPURA, BALIPOST.com – Pecatur putri PON Bali MNW Gracelia Paramesthi Samekto berhasil merebut gelar juara bersama rekan sekampusnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, di nomor catur kilat beregu. Kemenangan ini diraih pada turnamen bertajuk ‘Penang Chess League’ Online di Malaysia, akhir Desember 2020.
Ia merebut gelar juara sekaligus dinobatkan sebagai ‘Best of Campus’ dalam turnamen yang diikuti bersama Jurheza Adiwindara Akbar, Alvredo Singgih serta Aufa Erditya. Gecy, Minggu (10/1) menerangkan, event bergengsi itu diikuti pecatur dari mahasiswa asal negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapore dan Thailand.
Saat ini Gecy duduk di bangku semester I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan Unair. “Saya masuk ke Unair melalui jalur tes,” sebut Gecy.
Pola latihan selama pandemi covid-19 ini, Gecy berlatih secara online termasuk melakukan sparring meladeni pecatur Bali, luar Bali, termasuk luar negeri.
Sementara, pelatih tim catur PON Bali Sebastian Simanjuntak menuturkan, Bali meloloskan pecatur MN Octo Dami di nomor perorangan putra, serta beregu putri terdiri atas MFW Kadek Iin Dwijayanti, Kadek Alit Puspayanti, serta Gecy. Sebastian mengemukakan, selama pandemi covid-19 ini pecatur asuhannya belum bisa berlatih secara maksimal.
“Kami selama ini belum bisa berlatih secara offline atau bertatap muka langsung,” kata dia.
Mereka berlatih secara online, termasuk mengikuti kejuaraan atau turnamen virtual. Ia mengagendakan, program bertatap muka langsung dengan pecatur di KONI Bali.
Bahkan, KONI Bali sudah mengizinkan ruangan untuk berlatih pada sore hari. Kenyataannya, lanjut dia, justru Bali mulai memasuki PPKM dan dilarang untuk berkerumun. “Kami menunda jadwal latihan bertatap muka langsung, hingga menunggu situasi diperbolehkan berkumpul kembali,” ucapnya.
Bali sendiri meloloskan atlet ke PON tunggal putra Octo Dami, serta beregu putri yang diperkuat Kadek Iin, Kadek Alit, dan Gecy. “Jadi, kami lolos di nomor perorangan putra dan beregu putri. Mereka ini akan kami turunkan di nomor klasik, catur cepat dan catur kilat,” terang Sebastian.
Ia mengakui, selama ini atlet asuhannya belum bisa melakukan try in maupun try out secara tatap muka langsung. “Ya, atlet catur PON Bali terkadang sebatas ikut kejuaraan online di level lokal seperti Buleleng,” ucapnya. (Daniel Fajry/balipost)