TABANAN, BALIPOST.com – Mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus baru COVID-19, RSUD Tabanan berencana menambah puluhan bed untuk ruang isolasi. Saat ini terdapat 46 bed, termasuk ICU.
Direktur RSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila saat dikonfirmasi perihal kapasitas ruang isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif, Minggu (10/1), mengatakan, dari ketersediaan 46 bed termasuk ICU, sampai data hari ini terisi 33 bed atau hampir 72 persen.
Mengingat lonjakan kasus baru COVID-19 belum menunjukkan penurunan, pihak rumah sakit juga mengantisipasi lebih awal penambahan 35 bed.
“Ini instruksi dari pusat, dimana ada prediksi lonjakan kasus baru 14 hari usai libur tahun baru, dan daerah diminta meningkatkan kapasitas. Jika yang dikhawatirkan tersebut terjadi, kita sudah siap. Namun kembali lagi disiplin penerapan protokol kesehatan harus terus jalan, agar Astungkara tidak sampai terjadi lagi kasus baru,” terangnya.
Selain itu, Susila juga mengatakan lab PCR untuk dua unit mesin dalam sehari rata-rata di angka 250 sampai 300 sampel yang diuji, dari sebelumnya hanya 60 sampel. “Ini juga terkait masifnya 3T yang dilakukan Satgas kesehatan. Kalau dulu saat pasien tiba di rumah sakit baru diketahui dia terpapar COVID-19, sekarang sudah diketahui sejak dini dan dominan tanpa gejala,” terangnya.
Kabupaten Tabanan sendiri sampai saat ini masih bertatus zona merah. Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika mengatakan dari data sampai Sabtu (9/1), dari total ruang isolasi pasien positif COVID tersebar di sejumlah rumah sakit, baik milik pemerintah ataupun swasta, sudah terisi 52 persen.
“RS Tabanan dari jumlah 46 bed terisi 33 bed, RS Nyitdah dari 40 bed terisi 25 bed, ada juga di RS swasta dari 12 bed terisi 10 bed. Jika nanti dibutuhkan kami siap menambah jumlah bed, namun harapan kami tidak sampai ada tambahan kasus baru lagi, terpenting masyarakat tetap disiplin wajib masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, karena itu faktor penting upaya pencegahan,” terangnya. (Puspawati/balipost)