AMLAPURA, BALIPOST.com – Jumlah kendaraan pengangkut logistik yang datang dari Jawa Timur yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Lembar Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), lewat pelabuhan Padangbai, Manggis, Karangasem belakangan ini terus mengalami penurunan. Ha itu disebabkan, karena kini telah ada lintasan kapal dari Ketapang langsung bisa nyeberang menuju ke Pelabuhan Lembar.
Kepala BPTD Pelabuhan Padangbai, Manggis, I Nyoman Agus Sugiarta, Selasa (12/1) mengungkapkan, pasca adanya lintasan kapal dari Ketapang langsung bisa ke Pelabuhan Lembar, jumlah truk pengangkut logistik semakin berkurang yang ingin nyeberang melalui Pelabuhan Padangbai ini. “Jumlah, kendaraan belakangan ini jauh berkurang pasca adsnya lintasan Ketapang bisa langsung ke Lembar,” ucapnya.
Agus Sugiarta menjelaskan, penurunan itu bisa dilihat dari data-data pembanding yang dimiliki dari tahun 2019 dan 2020. Jelas dia, jumlah penumpang pada tahun 2019 sebanyak 8.088, sedangkan pada tahun 2020 jumlah penumpang menurun drastis menjadi 2.859 penumpang. Tak hanya penumpang, kendaraan roda dua yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Padangbai juga mengalami hal yang sama. Pada 2019 jumlah roda dua yang menyeberang melalui Padangbai sebanyak 13.000, sementara pada 2020 hanya 5.654 kendaraan.
“Untuk jumlah kendaraan total yang menyeberang melalui Padangbai pada 2019 jumlahnya sebanyak 15.803, sementara pada tahun 2020 hanya 9.748 kendaraan. Kalau dilihat, penurunannya mencapai sekitar 50 persen,” katanya.
Menurut Sugiarta, alasan mereka enggan menyeberang lewat Padangbai karena berbagai faktor. Diantaranya, mereka ingin jalan sekali. Kalau dari Ketapang langusng ke Lembar, mereka hanya naik sekali. Sedangkan kalau lewat Padangbai mereka harus menempuh perjalan lumayan jauh untuk bisa sampai ke Padangbai.
“Kalau dihitung waktu hampir sama. Dari Ketapang langsung ke Lembar menempuh waktu 10 jam. Sedangkan bila lewat Padangbai juga 10 jam. Di jalan habis 5 jam, dan saat nyeberang laut dari Padangbai ke Lembar juga jam. Tapi, kalau dilihat ongkos dapat lebih murah. Mungkin itu, pertimbangan mereka memilih langsung nyeberang dari Ketapang langsung ke Lembar,” Jelas Sugiarta. (Eka Prananda/Balipost).