Satgas dan Dinas Kesehatan menggelar rapat terkait vaksinasi. Di Jembrana kegiatan diundur sampai awal Februari. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kabupaten Jembrana menyatakan kesiapannya melaksanakan vaksinasi serentak Covid-19. Hanya dari ketentuan yang disampaikan Dinas Provinsi Bali, Jembrana bukan daerah yang mendapat vaksinasi kloter pertama, melainkan di termin kedua. Pelaksanaan vaksinasi itu rencananya pada 2 Pebruari 2021, berubah dari informasi sebelumnya 14 Januari 2020.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang juga Jubir Satgas Covid-19 Jembrana , I Gusti Agung Putu Arisantha disela rapat kordinasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Jembrana , Selasa ( 12/1) memastikan hal tersebut.

Arisantha mengungkapkan vaksinasi tahap awal, tetap diprioritaskan kepada tenaga medis di Jembrana . Selain itu , juga ikut divaksin diawal nanti jajaran pimpinan daerah , Forkopimda, FKUB /tokoh agama. “Mereka masuk prioritas mengawali pelaksanaan vaksinasi. Tujuannya agar mampu menjadi contoh sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 ini aman. Ini juga sesuai arahan pemerintah pusat, “ papar Arisantha.

Baca juga:  Berawal dari Kecintaan akan Seni

Untuk kesiapan, Satgas Covid-19 Jembrana telah menyiapkan logistik dan petugas yang telah dilatih. “Nanti ada 12 fasilitas kesehatan sebagai tempat pelaksanaan vaksin. 10 puskesmas, RSU Negara dan klinik kesehatan Polres Jembrana,“ tambahnya.

Sesuai juknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, sasaran pemberian vaksin sinovac adalah penduduk yang berusia 18-59 tahun. Vaksinasi akan dikecualikan kepada mereka yang sudah pernah terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya. “Dari juknis, mereka tidak perlu divaksin karena sudah terbentuk antibodi,“ tandasnya.

Baca juga:  Dua Remaja Mencuri Emas dan Uang Dibekuk Polisi

Kesiapan lainnya memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat terkait vaksinasi. Ia mengakui masih ada keraguan di masyarakat soal keamanan vaksin. Arisantha menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena vaksin sinovac ini sudah lulus tahapan uji klinis. Bahkan teranyar, BPPOM juga sudah mengeluarkan ijin penggunaan darurat. Hal itu, dasarnya vaksin sudah memenuhi syarat. Salah satunya tingkat efikasi (kemanjuran). Menurut Arisantha, dari data dikeluarkan BPPOM, tingkat efikasi vaksin Sinovac di Indonesia mencapai 65,23%, Hal ini sudah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO) minimal 50%.

Baca juga:  Polri Rilis Penangkapan Terduga Teroris, Salah Satunya Ditangkap di Bali

“Efikasi 65,3% artinya mampu menurunkan kejadian Covid-19 hingga 65,23%. Ini penting, namun saat proses vaksinasi, sesuai target pusat selesai desember tahun ini, protokol kesehatan harus tetap berjalan. Jadi strategi 3 M (masker, mencuci tangan, menjaga jarak) serta 3T (testing, tracing dan treatment) ini akan tetap kami terapkan disamping vaksinasi sendiri. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *