Vaksin COVID-19 didistribusikan ke Badung, Selasa (12/1). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Vaksin COVID-19 mulai didistribusikan ke kabupaten. Di Kabupaten Badung sendiri telah menerima 11.080 vial vaksin COVID-19, Selasa (12/1).  Vaksin Sinovac  tiba di UPT Instalasi Farmasi Kabupaten Badung pukul 14:20 WITA dikawal oleh Satuan Brimob Polres Badung dari Provinsi.

Kepala Dinas Kesehatan dr. I Nyoman Gunarta mengatakan vaksin tahap pertama tersebut akan menyasar 5.540 orang. “Jumlahnya 11.080 vial untuk dua kali penyuntikan, sedangkan untuk sasaran yang vaksin ada 5.540 orang,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya telah mengirim 10 nama pejabat ke pusat untuk dilakukan penyuntikan vaksin perdana yang diprioritaskan untuk pejabat Badung. Ia membeberkan siapa saja pejabat yang akan mengikuti vaksin perdana.

Baca juga:  Data Pasien COVID-19 di Bali Diduga Bocor, Memang Mau Diapain Datanya?

Sesuai dengan instruksi pusat, Kepala daerah, Wakil kepala daerah, dan Ketua DPRD diharapkan jadi penerima suntikan perdana. “Bapak Kapolres juga sudah bersedia. Kemudian saya sendiri, direktur rumah sakit daerah, dan organisasi profesi kesehatan serta tokoh masyarakat yang diwakili oleh Kasatpol PP. Untuk penyuntikan vaksin akan dilakukan pada 15 Januari ini di Puskesmas Abiansemal I,” jelasnya.

Mantan Direktur RSD Mangusada ini mengatakan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, meski secara kuantitas jumlah tenaga kesehatan lebih banyak dari vaksin yang diterima. “Semua tenaga kesehatan yang wajib dan memiliki hak untuk vaksinasi akan menerimanya. Kalau di pusat penyuntikan perdana akan dilakukan 13 Januari, di provinsi 14 Januari,” katanya.

Baca juga:  Pengerjaan Underpass Ngurah Rai Beralih ke Selatan, Rute Ini Sedikit Terganggu

Dikatakan, total sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Kabupaten Badung yang terdiri dari dokter, bidan, perawan, kesehatan masyarakat, apoteker, analisis lingkungan berjumlah 7.076 orang. Terkait Nakes yang boleh atau tidak mengikuti vaksinasi akan ditentukan oleh tim kesehatan yang telah ditentukan.

“Pengertiannya kan ada diberikan ditunda, dan tidak diberikan. Kalau yang komorbid itu ditunda. Apakah boleh diberikan atau tidak keputusan dari ahli di rumah sakit. Kemudian yang tidak berikan itu adalah penyintas COVID-19. Dari hasil screening akan kelihatan apakah diberikan, ditunda atau tidak diberikan vaksin,” pungkasnya.

Baca juga:  Vaksin COVID dan Perilaku Sosial

Seperti diketahui, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyatakan kesiapanya menjadi orang pertama di Badung yang akan divaksinasi Covid-19. “Ngak apa-apa iya bersedia, Pak Presiden saja bersedia masak Pak Giri tidak bersedia,” ungkap Giri Prasta sembari tertawa. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *