DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan enam petinju ke PON Papua. Mereka adalah Krispinus Mariano (layang ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (layang/49 kg), Jekri Riwu (ringan/60 kg), Julio Bria (bantam/56 kg), Gregourius Gheda Dende (welter ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (menengah/75 kg).
Pelatih tinju PON Bali Yulianus Leo Bunga, di Denpasar, Kamis (14/1) menyatakan, dirinya biasanya melatih petinju asuhannya di Lapangan Renon. Namun, belakangan pintu masuk Lapangan Renon ditutup pagar kayu, otomatis latihan dipindahkan. “Kami berlatih fisik memanfaatkan areal parkir timur,” ucapnya.
Dijelaskannya, latihan dilakukan hampir tiap hari hanya libur Sabtu dan Minggu. “Kami berlatih fisik mulai pukul 07.15-08.30,” terang Yulianus. Selanjutnya, sore harinya para petinju berlatih di Sasana Adi Swandana Boxing Camp (ASBC) Panjer. “Sorenya kami berlatih teknik di Sasana ASBC Panjer, mulai pukul 16.00,” kata dia.
Selama berlatih teknik, dirinya memberikan materi teknik pukulan melalui samsak, ditambah pukulan variasi beruntun seperti jab dan straight. “Kami hanya sebatas melakukan teknik pukulan secara drill kepada petinju PON,” terangnya. Ia memaklumi, kondisi saat ini pandemi covid-19 hingga mereka tidak bisa melakukan uji coba, baik try in, try out maupun mengikuti kejuaraan.
“Bahkan, kejuaraan olahraga adu jotos ini sama sekali belum diagendakan, maklum saat ini suasana wabah virus corona,” tuturnya. Yulianus juga belum bisa memantau perkembangan prestasi tinju asuhannya, mengingat selama ini mereka tidak bisa bertarung di atas ring.
Yulianus juga tidak bisa membayangkan, seandainya situasi pandemi covid-19 ini berlarut-larut hingga Mei. Padahal, hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia di Bumi Cendrawasih dihelat pada 2-20 Oktober. “Kalau seandainya suasananya masih terjangkit wabah virus corona, saya juga tidak habis pikir bagaimana persiapan anak-anak untuk bertarung meladeni lawan-lawannya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, menurut Yulianus, kiat-kiat dan cara paling efektif mempelajari gaya bertinju calon lawan, di kelasnya masing-masing. “Saya kira para pelatih tinju juga sama-sama saling mempelajari gaya bertinju lawannya di PON, termasuk mencarikan solusi guna meredam serangan lawannya. Saya berkeyakinan para pelatih saling mengintip kekuatan lawannya, dengan mempelajari gaya petinju lawan melalui rekaman video,” papar Yulianus. (Daniel Fajry/Balipost)