SEMARAPURA, BALIPOST.com – Di tengah pandemi COVID-19, warga kembali diresahkan dengan kasus rabies. Seekor anjing positif rabies, tiba-tiba mengamuk dan menggigit sejumlah warga di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, dihubungi Kamis (14/1) menyampaikan kasus gigitan anjing rabies ini terjadi dua hari berturut-turut pada Minggu (10/1) dan Senin (11/1). Setelah menerima laporan gigitan anjing rabies, petugasnya langsung turun ke lokasi dan melakukan eleminasi anjingnya.
Sampel otak dari anjing itu langsung diperiksa di laboratorium guna memastikan kondisinya. Hasilnya, anjing ini dinyatakan positif rabies. “Hasilnya baru keluar Kamis tadi. Ternyata memang positif rabies. Sebagai tindaklanjut, petugas kami langsung melakukan penelusuran riwayat anjing itu,” kata Juanida.
Dia menjelaskan, ada empat korban gigitan anjing rabies ini, antara lain Nyoman Sudiarta (57), Muhammad Ilham Sugianto (45), Made Widiarta (11) dan Putu Sudiarta (55). Setelah ditelusuri asal usul anjing tersebut kepada pemiliknya, Juanida menyampaikan asal usul anjing ini ternyata memang jelas.
Pemiliknya mengaku mendapatkan anjing tersebut dari hasil memungut di jalanan sekitar wilayah Desa Satra, Kecamatan Klungkung, sekitar dua minggu lalu.
Saat pemiliknya pindah tempat tinggal dari Satra ke Takmung, anjing liar ini juga dibawa. Pemiliknya dikatakan sudah sempat waspada dengan mengikatnya di dalam rumah.
Namun, setelah sempat didatangi anjing lain dan berkelahi, anjing tersebut tiba-tiba lepas, kemudian mengamuk, menggigit pemilik dan tetangganya. Warga yang terkena gigitan khawatir, karena anjing liar ini belum pernah divaksinasi. “Dua korban di antaranya adalah pemiliknya, dua lagi adalah tetangganya. Keempat korban sudah dapat VAR,” tegasnya.
Sebagai tindaklanjut, anjing-anjing yang dapat kontak dengan anjing rabies ini juga dieleminasi. Total, ada empat anjing yang dieleminasi, karena kebetulan juga anjing liar.
Selain itu, ada juga sebanyak 21 anjing lainnya yang divaksin di sekitar tempat tinggal anjing liar yang dieleminasi. Termasuk anjing yang ada di sekitar Satra. “Anjing yang divaksin belum tentu kontak dengan anjing positif, cuma berada di sekitar kasus anjing positif,” katanya. (Bagiarta/balipost)