Petugas melakukan evakuasi material longsoran. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat kembali menimbulkan bencana tanah longsor, Jumat (15/1). Longsor terjadi pada dua titik di dekat pura, antara lain di Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan dan Banjar Takedan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung.

Longsor pada senderan tebing di Getakan bahkan nyaris menggerus pura yang berada disebelahnya. Material longsor yang menutup akses jalan, langsung mendapat penanganan dari personil BPBD Klungkung, dibantu aparat TNI, polisi dan warga sekitar.

Longsor di Getakan, terjadi persis pada senderan di sebelah Pura Paibon Pasek Desa Adat Getakan. Bagian senderan sekitar 25 meter, pada ketinggian sekitar 6 meter tergerus, menutup akses jalan raya Desa Getakan menuju Desa Bakas, Banjarangkan.

Baca juga:  Komunitas CBR250RR Bali Gelar Touring dan Aksi Sosial

Klian Pura setempat, Wayan Pasek Astina, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 00.00 WITA. Saat itu terjadi hujan lebat. Paginya dia memperoleh informasi dari warga sekitar, sudah terjadi longsor cukup parah.

Bangunan senderan ini diakui sudah dibangun cukup lama. Ia mengakui kondisi tanahnya memang labil, setelah diguyur hujan terus menerus. “Saya akan laporkan dulu kepada pihak terkait. Semoga dampak bencana alam ini dapat dibantu pemerintah, karena dalam keadaan begini (pandemi), kami jelas susah untuk membangun,” katanya.

Titik longsor kedua, terjadi pada akses jalan menuju Pura Tangkas Takedan. Material longsor menutup akses jalan menuju pura, yang rencananya akan melaksanakan piodalan dua hari lagi.

Baca juga:  PHDI Bali Soroti Atraksi Kembang Api saat Upacara Persembahyangan Berlangsung

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengatakan titik longsor harus segera dibangun senderan. Kalau tidak, longsor akan terus terjadi di lokasi ini. Sebab, setiap hujan, di lokasi ini selalu terjadi longsor.

Personil BPBD Klungkung akhirnya membagi diri untuk melakukan penanganan ke Getakan dan Takedan. Di Getakan langsung dikerahkan satu alat berat untuk memindahkan seluruh material longsor.

Sementara, di Takedan menggunakan peralatan ringan, seperti sekop, cangkul dan angkong. “Kedua titik longsor sudah tertangani. Sekarang akses jalan sudah kembali normal. Mengingat hujan lebat belakangan sering turun, kami kembali ingatkan warga tetap berhati-hati saat berada di sekitar tebing,” katanya.

Baca juga:  Art Center Kebanjiran, Termasuk Areal Pameran "IKM Bali Bangkit" Sempat Terendam

Proses penanganan untuk memindahkan material longsor juga dibantu personil TNI dan Polisi. Mereka spontan turun membantu membersihkan material longsor dengan alat seadanya.

Seperti personel Tanggap Bencana Polsek Banjarangkan Polres Klungkung yang dikomandoi Kapolsek Banjarangkan AKP I Ketut Suaka Purnawasa. Mereka bersama instansi terkait dan masyarakat bahu membahu bergotong royong membersihkan material tanah longsor.

Terkait kedua titik longsor, pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa. Sedangkan untuk korban material sedang dilakukan pendataan di lapangan. Mengingat musim hujan masih berlangsung Widiada tak henti-hentinya mengingatkan warga yang tinggal di sekitar tebing untuk selalu waspada. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *