Wali Kota Rai Mantra saat mengikuti seleksi Anugerah Kebudayaan PWI 2021. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Setelah melalui proses seleksi,  Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang diketuai oleh​ akademisi, pelaku seni-budaya Nungki Kusumastuti, berhasil menetapkan 10 penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021. Anugerah ini diberikan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Jakarta.

Nungki bersama anggota juri yang lain, yakni wartawan senior Ninok Leksono, pengamat seni budaya/penulis Agus Dermawan T, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, wartawan senior kebudayaan/ pelaku seni Yusuf Susilo Hartono, terlibat sejak tahap awal kegiatan ini. Mulai perencanaan, hingga pembacaan dan penilaian berkas proposal dari berbagai daerah yang masuk ke panitia lebih dari 500 halaman, belum termasuk berbagai link yang ada.

Menyimak video penyerta yang berdurasi total ratusan menit, melakukan verifikasi, hingga wawancara langsung via daring. Dalam rentang waktu Oktober 2020 hingga Januari 2021.

Baca juga:  Dimediasi Menkumham, Dua Kepengurusan PWI Sepakat Rekonsiliasi

“Masing-masing bupati/wali kota yang kami pilih ini memiliki strategi jitu, dalam memajukan kebudayaan daerahnya. Misalnya, dalam menghadapi gejala umum bahwa kaum milenial kurang menyukai kebudayaan daerah. Bagian pelik ini, kemudian dijawab oleh para bupati walikota dengan strategi berbeda-beda, dalam mengolah kekuatan dan warisan kekayaan masa lalu dengan cara-cara masa kini, termasuk penggunaan teknologi dunia maya. Dengan begitu, daerah tidak menerima pengaruh global begitu saja, tetapi turut mewarnainya,” ujar Nungki mewakili suara juri yang lain.

Ke-10 penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021 tersebut berdasar alfabet:

1). Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim, dengan proposal yang diajukan berjudul : Pinasa: Gaya Hidup Kabupaten Banggai.

Baca juga:  Jika Langgar Ketentuan di Masa Pandemi COVID-19, Peserta Pilkada Serentak Tak Bisa Didiskualifikasi

2). Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto : Sahitya Raksa Baraya : Solidaritas Saling Menjaga Antar Sesama Warga.

3). Wali Kota Denpasar, Bali, IB Rai Dharma Wijaya Mantra : Denpasar Kreatif dan Berbudaya Derap Langkah Menuju Orange Economy.

4). Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi : Ngamumule Budaya, Ngawangun Majalengka Raharja.

5). Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur, Hj. Ika Puspitasari : Terwujudnya Kota Mojokerto yang Berdaya Saing, Mandiri, Adil Makmur, Sejahtera dan Bermartabat.

6)  Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, M. Taufan Pawe : Parepare Kota Industri Tanpa Cerobong Asap Melalui Gerak Kebudayaan.

7). Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, H. Dedy Yon Supriyono: Kota Tegal dengan Jitak Jakwir Menuju Masyarakat Yang Berdedikasi dan Bermartabat.

Baca juga:  HPN 2021, Momentum Sinergi Bangkit dari Pandemi dan Pulihkan Pariwisata

8). Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie : Budaya Leluhur: Kearifan Lokal dalam Melawan Pandemi Covid-19 di Kota Singkawang.

9). Bupati Sumedang, Jawa Barat H. Dony Ahmad Munir: Memelihara Nilai-nilai Lama yang Baik, dan Menggali Nilai-nilai Baru yang Lebih Baik.

10). Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi : Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Makin Sejahtera.

Menurut Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, sekaligus Penanggung Jawab HPN 2021, ke-10 bupati/wali kota tersebut berhak menerima trofi dan piagam pada puncak peringatan bersama Presiden Joko Widodo, pada 9 Februari 2021, rencananya secara daring. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *