JENEWA, BALIPOST.com – Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia berada pada “momen yang menentukan dalam pandemi.” Ia menyerukan agar vaksin didistribusikan secara adil di seluruh dunia.
Dikutip dari AFP, sekitar 46 negara telah memulai kampanye vaksinasi mereka. Sebanyak 38 di antaranya adalah negara berpenghasilan tinggi.
“Saya ingin melihat vaksinasi dilakukan di setiap negara dalam 100 hari ke depan sehingga petugas kesehatan dan mereka yang berisiko tinggi terlindungi terlebih dahulu,” kata Tedros.
Seruan soal pendistribusian vaksin secara merata juga dilontarkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Ia mengutarakan korban jiwa COVID-19 yang sudah mencapai 2 juta orang sangat mengkhawatirkan. Di sisi lain, solidaritas dalam merespons penanganan virus ini mulai hilang.
“Hari ini kita melihat adanya kekosongan vaksin. Vaksin hanya diperoleh dengan cepat oleh negara-negara dengan penghasilan tinggi, sementara negara miskin sama sekali tidak memilikinya,”kata Guterres.
“Ilmu telah sukses, namun solidaritas gagal,” katanya mengingatkan.
Tanpa menyebutkan nama, Guterres mengkritisi kenyataan bahwa sejumlah negara melakukan perjanjian dan membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan.
“Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi penduduknya, namun “vaccinationalism” merupakan langkah yang salah dan akan menunda pemulihan global,” katanya.
Ia mengatakan COVID-19 tidak bisa dikalahkan oleh satu per satu negara. Ia menekankan prioritas harua diberikan pada mereka yang ada di garis terdepan: para relawan dan kelompok berisiko tinggi. (Diah Dewi/balipost)