TABANAN, BALIPOST.com – Tim inti Porprov Tabanan melakukan latih tanding (try in) meladeni tim selekda Bali, yang digelar di Lapangan Debes Tabanan, pada Senin (18/1). Meskipun suasana pandemi Covid-19 ditambah Bali memberlakukan PSBB dan PPKM, namun uji coba dengan tetap menjunjung tinggi prokes tetap bisa dilaksanakan.
Sekum KONI Tabanan Made Nurbawa, di Tabanan, Selasa (19/1) menerangkan, walaupun kasus terpapar virus corona cenderung melonjak di Tabanan. Bahkan, di Tabanan terdapat tenaga kesehatan yang meninggal, tetapi aktivitas olahraga tetap menggeliat asalkan mengikuti protokol kesehatan. “Kami mengakui memang benar ada tenaga kesehatan yang meninggal, namun masyarakat menyadari bahwa hal ini merupakan musibah,” tutur pria yang akrab disapa Kadek Nur ini.
Dijelaskannya, tim softball Porprov Tabanan uji coba meladeni tim pembentukan Pengprov Perbasasi, yang sedang mengadakan selekda untuk diterjunkan pada Kejurnas. “Intinya, kami tetap menyelenggarakan aktivitas olahraga, meskipun cabor softball merupakan olahraga beregu, tetapi dengan menerapkan prokes diyakini aman dan lancar,” cetusnya.
Prokes yang dimaksud, kata dia, pemain softball rajin mencuci tangan, bertanding di lapangan luas yang terbuka, serta yang terpenting menjaga jarak antarpemain. “Saya kira jika tetap menerapkan pola 3M, olahraga bisa dilakukan asalkan menjaga jarak,” jelasnya.
Menurut dia, cabor lain seperti bela diri untuk nomor laga atau tanding, sementara tidak bisa menjalani latihan. Hanya cabor bela diri di nomor peragaan jurus, teknik, atau seni yang bisa berlatih. “Selama pandemi covid-19 ini cabor bela diri nomor tarung atau laga belum berani dilaksanakan, sebab rawan kontak bodi, bersinggungan, termasuk merangkul,” terangnya.
Ia mencontohkan, untuk cabor wushu yang mendulang 6 keping emas pada ajang Porprov Bali XIV/2019, Kontingen Tabanan memiliki lokasi latihan di Sasana Genta Dewata, Jalan Pulau Batam, Pesiapan. Cuma, jadwal latihan biasanya 2-3 kali dalam sepekan, kemudian saat ini latihan hampir tiap hari. “Akan tetapi, biasanya latihan diikuti 20 atlet, tetapi saat ini hanya melibatkan lima atlet,” kata dia.
Sementara, untuk cabor lain seperti karate tetap berlatih di dojo masing-masing dan hanya nomor kata (kerapian teknik). “Jika karateka kumite mau berlatih silahkan, tetapi mungkin hanya sebatas penggenjotan fisik dan stamina serta peregangan otot. Untuk cabor atletik latihan tak masalah asalkan jaga jarak di lapangan luas dan terbuka,” paparnya. (Daniel Fajry/Balipost)