TP PKK Bali bergerak harmonis mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, terus bergerak mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program andalan, yakni memperhatikan tumbuh kembang anak-anak di masa emas dan lansia. Selain itu, TP PKK Provinsi Bali juga lebih fokus kepada penataan Hatinya PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) dan berupaya agar kasus stunting di Bali nihil.

Bahkan di masa pandemi Covid-19, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster meminta agar masyarakat tidak takut untuk divaksin. “Tentunya tidak ada satupun pemerintah, apalagi kepala negara atau kepala daerah yang ingin menyengsarakan warganya. Jadi, janganlah terlalu mempercayai berita hoax soal vaksin. Dan bagi yang lain sebaiknya juga berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang nantinya akan menyesatkan orang banyak,” ujar Ketua TP PKK Provinsi, Bali Ny. Putri Suastini Koster, dalam Dialog Interaktif “Sinergitas Program dan Kegiatan PKK dengan Organisasi Wanita di Provinsi Bali”, di Bali TV, Selasa (19/1).

Baca juga:  Sebut Ingin Mati, Lansia Ditemukan Meninggal dengan Mulut Berdarah

Istri Gubernur Bali Wayan Koster ini mengatakan, untuk meningkatkan gerakan pengelolaan PKK yang meliputi kegiatan-kegiatan pengorganisasian dan peningkatan sumber daya manusia, sasarannya adalah keluarga. Baik di pedesaan maupun perkotaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan dan kepribadiannya dalam bidang mental spiritual (meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis, serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945), dan fisik material (meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahun dan keterampilan), namun tanpa meninggalkan tugas domestik sebagai ibu rumah tangga.

Menurut Putri Suastini, kesejahteraan keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan spritual, sehinga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Apalagi Tim TP PKK memiliki lima misi, yaitu meningkatkan pembentukan karakter keluarga melalui penghayatan, pengamalan pancasila, kegotong-royongan serta kesetaraan dan keadilan gender, meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga melalui berbagai upaya keterampilan dan pengembangan koperasi, meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemenuhan pangan, sandang dan perumahan sehat dan layak huni, meningkatkan derajat kesehatan keluarga, kelestarian lingkungan hidup serta perencanaan sehat, dan meningkatkan gerakan pengelolaan gerakan PKK meliputi kegiatan kegiatan pengorganisasian dan peningkatan sumberdaya manusia.

Baca juga:  Tindakan Pencegahan Investasi Bodong Belum Maksimal

Dalam situasi pandemi Covid-19, kata dia kegiatan yang dilakukan masih dominan dalam bentuk sosialisasi. Dengan harapan dapat berbagi agar semua bergerak secara harmonis dan mampu mendukung program Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Wakil Ketua I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Bali Ni Ketut Oka Padmawati, mengatakan antara TP PKK dan DWP sama-sama mendukung tugas suami sebagai pengambil keputusan di sebuah lembaga yang nantinya akan bermuara kepada masyarakat luas, sehingga mampu bersinergi dan bergotong royong mewujudkan kesejahteraan bersama dengan penggabungan antara birokrasi dan politisi untuk kesejahteraan bersama. Dengan memiliki komando yang masing-masing menggawangi organisasi, organisasi-organisasi tersebut memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat yang profesional di bidang pengetahuan, keterampilan, ekonomi dan pembinaan stigma masyarakat dalam membentuk karakter yang beretika dan bermoral.

Baca juga:  Strategis, Peran PKK Sukseskan Program Pemerintah

Sementara itu, Ketua I Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Luh Putu Sukarini mengatakan, BKOW secara organisasi memiliki peran bersinergi dengan TP PKK, DWP Provinsi Bali dan 31 organisasi yang lainnya untuk bersama mewujudkan kesejahteraan masyarakat, termasuk membebaskan warga dari buta huruf dan memperhatikan perkembangan anak-anak, sehingga tidak akan ada mereka yang merasa ditelantarkan. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *