Ilustrasi warga mengikuti rapid test antigen, Kamis (14/1). (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com -Kegiatan adat dan upacara yadnya belakangan ini disinyalir jadi salah satu pemicu penambahan kasus baru COVID-19. Mengantisipasi hal tersebut, Banjar Petiles, Desa Antosari, kecamatan Selemadeg Barat berencana melakukan rapid antigen massal untuk puluhan warganya.

Bukan karena adanya temuan kasus, melainkan upaya mencegah penyebaran virus lantaran di banjar setempat akan melaksanakan Ngaben, Kamis (21/1). Perbekel Antosari I Wayan Widhiarta saat dikonfirmasi mengatakan, setidaknya dari laporan yang diterimanya ada sekitar 30 orang krama Banjar Petiles akan di-rapid antigen.

Baca juga:  Sejumlah Guru di Jembrana Terkonfirmasi COVID-19, Ini Usulan PGRI

“Jadi bukan karena ada kasus, hanya saja karena akan menggelar upacara ngaben Kamis besok, untuk mencegah penyebaran COVID-19 dari klaster upacara adat,” ujarnya, Rabu (20/1).

Lanjut kata Widhiarta, sesuai aturan protokol kesehatan COVID-19, terkait dengan pembatasan jumlah, yang dirapid hanyalah mereka yang nantinya bertugas saat upacara ngaben saja. Masing-masing pemilik sawa (jenazah) diperkenakan mengikuti upacara ngaben 3 orang sebagai penanggung jawab.

Baca juga:  Dipastikan, Belum Ada Temuan Varian Baru COVID-19 di Tabanan

Jumlah sawa yang akan diaben ada sebanyak 5 sawa. Jika hasil rapid antigen nantinya ditemukan yang positif, mereka tidak diperkenankan ikut ngaben. “Tidak diberlakukan untuk semua warga, yang penanggung jawab saja. Itupun titik kumpul akan diatur menyebar artinya 1 titik kumpul maksimal 15 orang,” tegas Widiartha.

Begitupun kegiatan upacara ini hanya dilingkungan lokal saja, tidak diperkenankan orang luar maupun keluarga luar banjar melayat ke Banjar Petiles. “Upacara ngaben lingkup lokal saja orang luar tidak diperkenankan melayat,” tambahnya.

Baca juga:  Tabanan Laporkan Tambahan 10 Warga Tertular COVID-19, Ini Gejala yang Diderita

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Suratmika dikonfirmasi membenarkan di Banjar Petiles akan dilaksanakan rapid antigen massal. Rapid dilakukan bukan karena ada kasus tetapi karena akan melaksanakan Upacara Ngaben. “Upacaranya Ngaben besok, untuk jadwal rapid masih dikoordinasikan,” ujarnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *