Atlet dan pelatih PON Bali yang masuk dalam program Pelatda. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet dan pelatih PON yang masuk dalam program Pelatda perlu diberikan kekebalan tubuh (imunitas). Karena itu, pemberian vaksin kepada atlet dan pelatih PON sangat diperlukan dalam rangka menangkal virus corona. Apalagi, wabah virus Covid-19 ini terus berkelanjutan dan belum bisa dihentikan hingga menelan korban tambah banyak.

Bidang Kesehatan KONI Bali dr. IGN Putra Eka Santosa, di Denpasar, Kamis (21/1) mengungkapkan, pihaknya bersyukur dalam pelaksanaan seminar virtual bertajuk imunisasi bagi atlet utamanya di saat pandemi Covid-19, selama dua hari 20-21 Januari mendapat respon antusias. “Pesertanya mencapai 345 terdiri atas KONI se-Bali, ditambah atlet, pelatih, serta ofisial Kontingen PON Bali,” terang Ngurah Eka Santosa.

Baca juga:  Setelah 30 Tahun, Indonesia Berebut Emas Tunggal Putra di All England

Dijelaskannya, seminar mendatangkan pakar di bidangnya dari Surabaya, Bandung, serta dari Bali. Pembicara kondang yang dilibatkan seperti DR. DR. Adi W Gunawan, ST.,MPd.,CCH, Siska Darmayanti, S.Si,M.Farm, Alvin Wiharjo, SP.KO, Dr. dr. Made Budiawan,S.Ked.,M.Kes.,AIFO sert Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa, M.Si.

Ia menyimpulkan, berdasarkan pemaparan penyaji makalah, intinya atlet dan pelatih perlu memahami imunitas dan olahraga di saat pandemi covid-19 ini. “Saat ini atlet Pelatda memasuki pemusatan latihan desentralisasi,” tuturnya.

Selanjutnya, memasuki April akan dimulai TC sentralisasi yang menuntut atlet tetap getol berlatih, namun tetap menjaga kebugaran tubuhnya. Dikemukakan, awalnya mereka belum berani berlatih utamanya di nomor beregu yang membentuk komunitas seperti latihan basket. “Kami ingin atlet dan pelatih tetap rutin berlatih dengan aman dan nyaman,” pesannya.

Baca juga:  Atlet Wushu Garda Bali Sabet 7 Emas di Malaysia

Ia mengakui, pelatih harus bisa meyakinkan bahwa atlet aman berlatih, asalkan menu dan porsi latihan bisa disesuaikan, tetap mengikuti protokol kesehatan, serta menghindari stres.

Oleh sebab itu, Bidang Kesehatan KONI Bali ini menegaskan, selain sehat secara fisik, atlet dan pelatih juga perlu mengasah mentalnya, ditambah melakukan kegiatan yoga dan meditasi. “Yoga dan meditasi sangat diperlukan untuk mengawali latihan sebagai pemanasan, sekaligus pengkondisian mental,” sebut dia.

Baca juga:  Disdukcapil Tabanan Hentikan Perekaman E-KTP Selama 12 Hari

Ia menambahkan, faktor asupan dan nutrisi makanan, berikut istirahat yang cukup sangat menentukan kualitas kesehatan atlet. Sedangkan vaksin tetap dirasakan aman digunakan, sebab sudah melalui berbagai proses penelitian.

Sementara, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi menyatakan, pihaknya mengajukan bantuan vaksin kepada gubernur Bali. Ia pun belum mengizinkan atlet berlatih secara bebas sebelum divaksin. “Akan tetapi, jika vaksin sudah diberikan atlet dan pelatih, kami sudah memberanikan diri berlatih tanpa rasa khawatir,” tukasnya. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *