Basarnas hentikan pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menghentikan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Hal ini setelah memperpanjang proses pencarian korban selama hampir sepekan.

“Mulai Kamis 21 Januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR (search and rescue) terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu secara resmi, saya nyatakan ditutup atau penghentian,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito di JICT 2 Jakarta dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (21/1).

Dijelaskan, keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan taktis, hasil temuan korban, efektifitas, pertemuan dengan keluarga korban, hingga rapat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca juga:  Penyidikan Kasus di Basarnas, KPK Cegah Tiga Orang ke LN

Bagus mengatakan meski dinyatakan penghentian operasi, pihaknya melaksanakan operasi lanjutan yaitu berupa pemantauan dan monitor secara aktif mengenai perkembangan pencarian. “Bila di kemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun korban kepada Basarnas, kami akan merespon untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” ujarnya.

Selama 13 hari pencarian, Basarnas melaksanakan operasi SAR gabungan yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga, serta potensi SAR. Operasi tersebut dilakukan dengan ketentuan tujuh hari dan dua kali perpanjangan masing-masing tiga hari.

Baca juga:  Nataru, Pemerintah Terapkan Strategi Pengendalian Berlapis

Pelibatan kekuatan dalam operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan tersebut yakni kurang lebih 4.300 personel, 62 kapal laut dan 15 pesawat.

Dalam operasi pencarian dan pertolongan, tim gabungan Basarnas mengevakuasi 324 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, serpihan kecil pesawat sebanyak 68 buah, serpihan besar pesawat 55 buah.

Selain itu juga ditemukan perekam data pesawat (FDR) pada hari keempat pencarian, serta unit elektronik perekam suara kokpit pada 15 Januari atau hari ketujuh pencarian.

Masing-masing telah diserahkan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk bagian pesawat dan DVI Polri untuk kantong jenazah.

Baca juga:  Tanggap Bencana, Pecalang Dibina Basarnas

Selanjutnya, bersama kedinasan terkait Basarnas akan melaksanakan tabur bunga bersama keluarga para korban ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut dekat Pulau Lancang.

Basarnas menghaturkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan berharap dapat diberikan ketabahan dan keikhlasan serta para korban.

“Kami juga menghaturkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan, kepada bapak Menhub, pelaksanaan operasi gabungan ini. Apresiasi setinggi-tingginya juga kami ucapkan kepada Panglima TNI beserta jajarannya, Kapolri beserta jajaran dan para potensi SAR yang terlibat,” ujar Bagus. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *