SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 belum menunjukkan adanya tanda akan berakhir. Malah angka positif COVID-19 di Bali, kian bertambah. Sebagian masyarakat kian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena makin lesunya ekonomi.
Terlebih, bagi para penyandang disabilitas, yang sudah tidak lagi produktif, mulai kesulitan memenuhi kebutuhan sembako, untuk dipakai sehari-hari, karena pandemi sudah sangat berpengaruh terhadap keluarga yang selama ini menjadi tumpuan mereka.
Wakil Bupati Klungkung Made Kasta, Jumat (22/1) menyampaikan penyandang disabilitas ini tersebar di sejumlah desa. Mereka sangat membutuhkan bantuan, sebagaimana laporan dari masyarakat sekitar.
Guna meringankan beban mereka di tengah pandemi ini, ia mendatangi satu per satu penyandang disabilitas ini dan menyerahkan langsung paket sembako. Meski di tengah situasi hujan lebat.
Sedikitnya, ada sebanyak 30 paket sembako, dibagikan langsung untuk penyandang disabilitas di Desa Akah sebanyak 18 paket, Desa Selat sebanyak 4 paket, Desa Selisihan sebanyak 4 paket, dan Desa Manduang sebanyak 4 paket.
“Sembako sangat mereka butuhkan, menghadapi situasi pandemi berkepanjangan seperti ini. Sementara, ini akan sangat membantu untuk tetap bertahan,” katanya.
Wabup Kasta berharap, bantuan yang diserahkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga penyandang disabilitas ditengah pandemi COVID-19. Ini sebagai wujud perhatian pemerintah daerah untuk meringankan beban keluarga penyandang disabilitas, sekaligus memberi motivasi agar mereka tetap tabah menghadapi bencana ini.
Salah satu penyandang disabilitas, Wayan Tangkas, asal Banjar Bungaya, Desa Akah menyampaikan terimakasih mendalam atas bantuan sembako ini. Bantuan ini datang disaat yang tepat. Menurutnya, ini sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sejak pandemi COVID-19, dia mengaku sudah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia berharap, bantuan seperti tidak datang sekali. Tetapi bisa berkelanjutan, sepanjang pandemi masih terjadi. Karena dengan segala keterbatasannya, sangat sulit melakukan kegiatan yang produktif. (Bagiarta/balipost)