SINGARAJA, BALIPOST.com – Dalam beberapa hari belakangan ini, kasus baru di Buleleng mengalami lonjakan. Kondisi ini membuat RSUD Buleleng menambah kapasitas ruang isolasi untuk pasien COVID-19.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha mengatakan RSUD mengoperasikan sebanyak 35 tempat tidur untuk pasien COVID-19. Sekarang ditambah lagi 12 sehingga total menyiapkan 47 tempat tidur.
Keputusan menambah kapasitas ruang isolasi ini adalah langkah terbaik setelah penularan COVID-19 di Bali Utara kembali melonjak. Penambahan ruang isolasi ini dilakukan dengan memanfaatkan ruang Mahotama, Jempiring, ruang Flamboyan.
Ruang isolasi ini menampung pasien terinfeksi COVID-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Selain itu, penambahan ruang isolasi yang menggunakan ruang Lely untuk merawat pasien COVID-19 yang memerlukan penanganan intensif. “Kami sudah mengambil langkah dengan menambah daya tampung ruang isolasi, agar lonjakan pasien COVID-19 ini bisa tertangani dengan optimal,” katanya.
Menurut dr. Arya, sejak dijadikan rumah sakit rujukan pasien COVD-19, semua ruang isolasi digunakan untuk merawat pasien dengan kategori OTG. Secara persentase, keterisian di RSUD mencapai 74 persen untuk pasien terkonfirmasi. Sedangkan, pasien suspect 26 persen. “Setiap ruangan isolasi di rumah sakit kita rata-rata terisi lebih dari 50 persen,” tegasnya.
Di sisi lain dr. Arya mengatakan, kebijakan penambahan ruang isolasi secara langsung berdampak terhadap kapasitas ruang perawatan pasien umum. Pihaknya mengambil jalan keluar dengan mengelola setiap ruangan dengan proporsional. “Kita efektifkan semua ruangan agar tidak menghambat pelayanan baik pasien COVID-19 maupun penanganan pasien non COVID-19,” jelasnya.
Sementara itu, dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng, dilaporkan penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 9 orang. Rinciannya, 1 orang dari Kecamatan Banjar, Kecamatan Sawan 2 orang, Kecamatan Sukasada 1 orang, Kecamatan Buleleng 4 orang, dan 1 orang asal Kecamatan Gerokgak.
Di hari yang sama, GTPP juga mencatat pasien yang sembuh sebanyak 5 orang. Pasien ini terdiri dari, 3 orang dari Kecamatan Buleleng, dan dari Kecamatan Sukasada sebanyak 2 orang. (Mudiarta/balipost)