MANGUPURA, BALIPOST.com – KONI Pusat telah menyiapkan beberapa skenario untuk pelaksanaan PON di Papua, Oktober nanti, menyikapi situasi dan kondisi pandemi covid-19 ini yang berkelanjutan. Alternatifnya, PON tetap dilaksanakan jika situasi sudah normal kembali, kemudian kalau wabah virus corona masih berkelanjutan, maka PON tetap digelar tanpa penonton.
Sementara, alternatif berikutnya pelaksanaan PON ditunda kembali. Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Badung, Minggu (24/1) menuturkan, pelaksanaan hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia di Bumi Cendrawasih, sebagaimana jadwal awal dihelat pada Oktober 2020. Oleh karena situasi pandemi covid-19, maka ditunda setahun kemudian menjadi Oktober 2021.
“Seandainya penyelenggaraan PON Oktober nanti belum mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19, maka konsekuensinya harus ditunda lagi,” ucap Suwandi. Dijelaskannya, keputusan penundaan jadwal PON tentunya melalui berbagai pertimbangan, serta melihat perkembangan wabah virus corona ini. “Kalau situasinya masih mengkhawatirkan, maka akan ditunda lagi dan keputusannya mutlak di tangan presiden,” sebut Suwandi.
Menurut dia, selama ini KONI tetap menggulirkan program Pelatda PON, sebab sejauh ini PON tetap akan digelar Oktober. “Yang penting, Kontingen Bali menyiapkan diri dengan tetap menggelar latihan, sebab sejauh ini PON tetap akan digelar,” terangnya. Selanjutnya, KONI Bali sambil menunggu keputusan dari pemerintah, dan senantiasa mengikuti segala keputusan.
“Jadi, kami harus siap seandainya PON digelar tanpa penonton, kami tetap getol menggelar Pelatda,” jelasnya. Hanya, situasi covid-19 ini membuat kucuran dana sangat terbatas, hingga penggunaannya harus seirit mungkin dan seefisien mungkin. Suwandi baru saja menggelar rapat internal bersama Binpres, Dispora, serta bagian Rencana Anggaran.
Tujuannya, dengan data minimal ini bagaimana mengalokasikan secara efektif. Suwandi juga mulai mengkalkulasi pembiayaan mulai transportasi pesawat, kemudian akomodasi, konsumsi, serta transportasi lokal selama di Papua. KONI di penutup 2020 lalu mengucurkan dana kepada atlet dan pelatih PON selama triwulan untuk Oktober, November dan Desember. (Daniel Fajry/Balipost)