Sorang petugas mengangkut pakan ternak sapi Bali di Sobangan, Badung. Untuk mengembangkan sapi Bali, pemerintah membuat sentra pembibitan sapi di Sobangan. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah indukan sapi di Sentra Ternak Sobangan Kabupaten Badung, dijual. Hal ini lantaran dinilai tidak produktif, sehingga dijual melalui proses lelang. Sapi yang dilelang sebanyak 76 ekor.

Kepala UPT Sentra Ternak Sobangan Ketut Sutama, saat dikonfirmasi Senin (25/1) tak menampik perihal tersebut. Selain tidak produktif, berkurangnya indukan sapi juga diakibatkan karena mati. Kendati demikian, sisa indukan yang ada akan tetap dioptimalkan produksinya untuk mempertahankan sapi Bali.

Kepala UPT Sentra Ternak Sobangan Ketut Sutama saat dikonfirmasi Senin 25 Januari 2021 membenarkan jika jumlah sapi di UPT sentra Ternak Sobangan berkurang. Ia pun mengatakan berkurangnya jumlah sapi bali di sentra ternak lantaran sudah banyak yang tidak produktif. “Terpaksa harus kami lelang, karena umur sapi sudah tua-tua. Lelangnya pun sudah dilakukan pada tahun 2020 lalu,” katanya.

Baca juga:  Gepeng di Kuta, Beralasan Mencari Biaya Hidup Karena Mengungsi

Menurutnya, jumlah Sapi Bali di Sentra ternak Sobangan pada tahun 2020 mencapai 288 ekor Indukan, termasuk anakan. Sentra ternak di desa Sobangan kini hanya memelihara sebanyak 208 Ekor Sapi Indukan di 2021.
“Anaknya atau pedet juga ada sebanyak 130 ekor. Namun anaknya ini rencananya akan di Hibahkan kepada kelompok petani yang ada di Badung,” ucapnya.

Terkait rencana melakukan pengadaan Induk kembali untuk mempertahankan produksi Sapi Bali di Gumi Keris, Sutama mengaku belum dilakukan pengadaan. Bahkan, katanya anakan sapi dari Sentra ternak Sobangan rencananya akan digunakan sebagai induk, atau dipelihara sampai besar.

Baca juga:  Diapresiasi, Totalitas Gubernur Koster Sukseskan KTT G20

“Rencana si yang betina digunakan induk di Sentra Ternak. Namun yang jantan rencananya akan dihibahkan. Tapi melihat keputusan pimpinan juga dalam hal ini dinas Pertanian dan Pangan berapa yang akan dijadikan indukan,” jelasnya.

Disebutkan, terdapat satu kelompok yang mengusulkan mendapatkan bibit sapi, yakni kelompok petani di Dusun Jempanang, Desa Belok Sidan, Petang. “Untuk realisasinya bergantung kepada pimpinan dalam hal ini Bapak Bupati. Termasuk, jumlah sapi yang akan direalisasikan,” pungkasnya. (Parwata/Balipost)

Baca juga:  Bertambah, Sapi Terjangkit PMK di Bangli
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *