DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana berkantor di Bali, agar dapat memantau langsung perkembangan pariwisata. Bagi pengusaha senior di Bali Panudiana Kuhn, Rabu (27/1), berkantornya Menparekraf di Bali tidak akan ada pengaruhnya.
Yang penting adalah kebijakan yang dikeluarkan juga harus pro Bali. “Sekarang bisa duduk dimana saja, di Jakarta, Solo, Yogyakarta, Bali, tidak ada pengaruh, karena sekarang komunikasi via whatsapp saja bisa. Yang penting itu permintaan pengusaha didengarkan,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan yang pro Bali diantaranya adalah dibukanya penerbangan internasional, subsidi tes swab atau PCR, subsidi penerbangan untuk membawa banyak tamu, subsidi bunga bank, bantuan tambahan kredit dari bank supaya Bali cepat recovery dari sisi ekonomi.
Jika ingin membangun ekonomi Bali, maka pariwisata harus tetap menjadi lokomotif karena ekonomi Bali adalah pariwisata. Sementara Yogyakarta yang juga sumbangan pariwisatanya cukup besar, di sisi lain ekonomi tekstil, kerajinannya masih hidup.
Sedangkan Bali, industri kerajinannya sudah mati. Begitu juga di Jawa Timur, industri manufakturnya masih hidup, sehingga masih bisa bertahan di masa pandemi. (Citta Maya/balipost)