BANGLI, BALIPOST.com – Lapangan Kapten Mudita, Bangli ditutup mulai Kamis (28/1). Penutupan ini dilakukan Pemkab Bangli sebagai langkah untuk menekan penyebaran virus corona.
Penutupan lapangan dilakukan dengan memasangi tali dan tulisan permakluman di pintu masuk menuju lapangan. Dalam tulisan tersebut, diumumkan bahwa Lapangan Kapten Mudita ditutup sementara untuk umum sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa mengatakan penutupan lapangan Kapten Mudita dilakukan atas intruksi Bupati Bangli I Made Gianyar. Karena ditutup, masyarakat untuk sementara ini dilarang melakukan aktivitas di areal lapangan. “Tujuan penutupan untuk menghindari terjadinya kerumunan di lapangan. Karena memang selama ini di lapangan sering ada banyak orang berkumpul,” kata Dirgayusa.
Lanjut dikatakannya, sesuai rencana pihak kepolisian juga akan melakukan pemasangan police line di sekitar Lapangan Kapten Mudita. Polres bersama Kodim juga akan melakukan pengawasan.
Selain lapangan Kapten Mudita, rencananya Pemkab Bangli juga akan menutup lapangan dan tempat lainnya yang dianggap rawan terjadi kerumunan. Hanya saja dimana saja tempat yang dimaksud, belum bisa disampaikan. “Memang ada intruksi dari bapak bupati untuk menutup di tempat lain juga. Dan itu akan dilakukan menyusul. Untuk saat ini penutupan hanya di lapangan Kapten Mudita saja,” kata pria yang menjabat Kadiskominfo Bangli itu.
Sementara itu disinggung mengenai strategi/langkah lainnya dalam upaya mengatasi meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Bangli, mantan Camat Kintamani itu mengatakan untuk sementara belum ada. Baru sebatas menutup Lapangan Kapten Mudita.
Sebagaimana yang diketahui kasus COVID-19 di Kabupaten Bangli akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan. Tercatat total kasus covid-19 di Kabupaten Bangli per Kamis (28/1) mencapai angka 1202 kasus.
Namun dari jumlah itu yang dirawat 143 orang dan sudah dalam keadaan sembuh sebanyak 1016 orang. Kasus meninggal tercatat sebanyak 43 kasus. (Dayu Swasrina/balipost)