SINGARAJA, BALIPOST.com – Saat pandemi Virus Corona (COVD-19) melanda, persembahyangan Hari Raya Saraswati di Buleleng dipastikan tetap berlangsung. Mencegah terjadi penularan lewat klaster upacara agama, setiap kepala sekolah diinstruksikan agar pelaksanaannya memenuhi syarat yang berlaku.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, Jumat (29/1), pihaknya mengistruksikan agar persembahyangan dilakukan dengan peserta terbatas. Ini sesuai instruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng.
Kegiatan yang menyebabkan kerumunan wajib untuk membatasi peserta. Sehingga, persembahyangan Saraswati yang jatuh pada Sabtu (30/1) diikuti dengan peserta terbatas.
Menurut Astika, persembahyangan boleh diikuti oleh guru, pegawai, dan siswa pengurus OSIS (khsus untuk jenjang SMP). Satuan pendidikan yang melaksanakan persembahyangan ini wajib untuk menyiapkan tempat mencuci tangan dan hand zanitiser.
Sementara, untuk peserta, setiap kepala sekolah diinstruksikan untuk mewajibkan peserta persembahyangan ini melaksanakan gerakan 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjauhi kerumunan. “Kami sudah instruksikan kepala sekolah. Persembahyangan Saraswati tetap dilaksanakan namun dengan pembatasan dan penerapan prokes COVID-19,” katanya. (Mudiarta/balipost)