SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah perayaan Hari Raya Saraswati, masyarakat Bali biasanya melaksanakan Banyu Pinaruh di pantai. Namun, berbeda dari sebelumnya, akses masuk pantai sudah dijaga ketat petugas maupun pecalang sejak pagi.
Seperti di Klungkung, Pantai Klotok sebagai tempat favorit Banyu Pinaruh nampak lengang, Minggu (31/1). Petugas dan pecalang mencegah masyarakat masuk, agar tidak terjadi kerumunan dan berpotensi menimbulkan penyebaran COVID-19.
Sepanjang garis pantai ini, nampak sangat sepi. Tidak ada satu pun warga diberikan masuk. Di sekitar pantai hanya nampak beberapa petugas dari Satgas COVID-19, baik kepolisian, TNI dan Pecalang setempat yang sedang melakukan patroli.
Mereka menyampaikan bahwa penjagaan memang sudah dilakukan sejak awal, untuk mencegah kerumunan di tempat ini, karena selalu ramai dipakai sebagai tempat Banyu Pinaruh.
Bahkan, Bendesa Alitan MDA Kecamatan Klungkung, Wayan Sutena, juga nampak turun langsung bersama petugas. Guna memastikan prokes tetap berjalan, dalam mengantisipasi pelaksanaan Banyu Pinaruh. “Ini sebagai upaya penertiban prokes. Agar tempat-tempat umum, yang biasa dipakai Banyu Pinaruh, disterilkan. Agar tidak ada kerumunan. Karena kerumunan dapat menimbulkan penyebaran COVID-19,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa tetap disiplin, di tengah situasi sulit seperti sekarang, guna mencegah terjadinya bentrok dengan Satgas yang sedang menjalankan tugas penertiban. Dia meminta ikuti arahan petugas, niscaya masa-masa sulit ini akan bisa dilewati.
Selama PPKM ini, MDA Kecamatan Klungkung tetap proaktif mengikuti kegiatan sosialisasi, edukasi maupun penindakan di lapangan.
Pengamanan Pantai Klotok ini, sebagai bagian dari pelaksanaan Operasi Yustisi Satgas, terdiri dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, ASN Kecamatan dan MDA serta Pecalang. Mereka tersebar di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Klungkung. (Bagiarta/balipost)