Razia masker di jalan utama Tegalbadeng Barat dilakukan secara persuasif dengan membagi nasi bungkus dan masker. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Yustisi penertiban disiplin protokol kesehatan (prokes) digencarkan hingga ke pelosok desa di Jembrana oleh tim gugus tugas Kecamatan. Tim melibatkan Polsek, Koramil dan Desa/kelurahan menggelar rasia bergilir di jalan-jalan desa.

Namun, upaya yang dilakukan adalah upaya persuasif dan humanis. Seperti yang digelar di jalan utama Tegalbadeng Barat, Minggu (31/1) pagi.

Tim yang dipimpin langsung Kapolsek Negara Kompol Sugriwo, Danramil 01/Negara Kapten Chb Karyanto dan Kepala Desa Tegalbadeng Barat, Made Sudiana mengedepankan persuasif.

Warga yang melintas dan kedapatan tidak mengenakan masker atau pemakaian tidak sesuai, diberi peringatan dan pengertian. Tidak langsung ditindak denda. Justru mereka diberikan nasi bungkus dan sejumlah masker.

Baca juga:  Puluhan Siswa Dirawat, Diduga Karena Keracunan Nasi Bungkus

“Sesuai rapat musrenbang kecamatan, tim menggencarkan razia prokes hingga ke pelosok desa. Kita kedepankan persuasif dan salah satunya di desa Tegalbadeng Barat ini kita berikan nasi bungkus dan masker,” ujar Kapolsek Kota Negara, Kompol Sugriwo.

Harus diwaspadai sebab saat ini penyebaran COVID-19 semakin luas bahkan hingga ke pelosok desa. Sehingga tim dari Kecamatan yang melibatkan Muspika aktif melakukan rasia dan bergilir di sejumlah desa. Tujuannya untuk memberikan pengertian kepada masyarakat pentingnya penerapan prokes. Terutama mengenakan masker dan rajin mencuci tangan serta menjauhi kerumunan.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Naik Lagi! Bogor Berlakukan Kembali Pakai Masker

Nasi bungkus dan masker ini juga diberikan untuk warga yang melintas meskipun tidak melanggar. Namun, tim yang melibatkan Polsek, Koramil, pecalang dan banser ini sembari memberikan peringatan pentingnya prokes.

Kepala Desa Tegalbadeng Barat, I Made Sudiana mengatakan penindakan secara persuasif dan humanis ini dilakukan bagi warganya untuk menyadarkan pentingnya menerapkan prokes. “Dengan situasi pandemi dan perekonomian warga terdampak seperti ini kami mengambil langkah untuk persuasif. Nasi bungkus dan masker kita bagikan bagi yang melanggar maupun tidak,” kata Sudiana.

Baca juga:  Ekspor Karang Hias Dilarang, Nelayan Kehilangan Mata Pencaharian

Sudah setahun berjalan, masih ada yang tidak sadar atau lupa mengenakan masker keluar rumah sejatinya sangat disayangkan. Tetapi pihaknya meyakini melalui upaya seperti ini masyarakat akan merasa malu dan menjadi kebiasaan untuk mengenakan masker. Bukan karena keterpaksaan, tetapi memang kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Rasia seperti ini menurutnya akan terus dilakukan. Dan langkah ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pabrik di wilayah Tegalbadeng Barat. Tempat sejumlah penduduk desa bekerja sehari-hari. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *