Kondisi jalan putus di Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kintamani (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Hujan deras menyebabkan jalan di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kintamani putus. Akibatnya akses warga menuju Pura Tirta Mas Mampeh dan lahan perkebunan menjadi terganggu.

Kelian Banjar Dinas Yeh Mampeh I Made Sutrisna Setiawan dihubungi Minggu (31/1) membenarkan bahwa jalan di wilayah banjarnya putus dua hari lalu. Status jalan itu adalah jalan kabupaten.

Sebelumnya di tahun 2017 lalu jalan tersebut sempat putus dan kemudian diperbaiki swadaya oleh masyarakat. Karena kembali diterjang air kiriman dari desa tetangga, akhirnya jalan itu putus lagi.

Dikatakan Sutrisna akibat putusnya jalan itu, warga yang hendak bersembahyang ke Pura Tirta Mas Mampeh kini harus melalui jalan alternatif yang melewati lahan milik pribadi perorangan. “Jalan putus itu juga merupakan akses jalan usaha tani. Banyak masyarakat punya lahan di barat jalan. Dengan putusnya jalan itu seperti sekarang, menyusahkan petani untuk bawa bibit, pupuk dan sebagainya,” jelasnya.

Baca juga:  Taman Jepun Dunia Kekeringan

Mengenai perbaikannya, Sutrisna mengaku akan mengusulkannya ke desa lewat musyawarah desa untuk selanjutnya disampaikan ke Pemerintah Kabupaten. Selain mengakibatkan jalan putus, hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kintamani juga memicu terjadinya bencana longsor di beberapa titik.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli Sabtu (30/1), bencana longsor menyebabkan jalan menuju Desa Sukawana tidak bisa dilalui kendaraan karena tertutup material tanah. Longsor juga mengenai bangunan kamar mandi dan rumah kayu milik seorang warga di Desa Batur Tengah.

Baca juga:  Senderan Beton Ambruk, Rumah Rusak Berat

Longsor di Desa Sukawana tepatnya terjadi di Banjar Kuta Dalem. Longsoran tanah setinggi kurang lebih 15 meter menutupi semua badan jalan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa Minggu (31/1) mengatakan dampak dari tanah longsor di Sukawana menyebabkan arus lalu lintas sempat macet. Proses pembersihan jalan dari timbunan material tanah dilakukan Minggu selama beberapa jam mulai pukul 10.00 WITA hingga 14.00 WITA dengan alat berat.

Mengenai longsor yang terjadi di Desa Batur Tengah, kata Agus, menimpa bangunan kamar mandi dan rumah kayu milik I Made Degeng. Sesaat sebelum kejadian korban mendengar suara gemuruh di belakang rumahnya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Bali Masih 2 Digit, Ini 3 Terbanyak

Setelah dicek didapati telah terjadi longsor senderan tembok pagar yang mengenai bangunan kamar mandi dan rumah kayunya. Nihil korban jiwa. “Akibat kejadian itu diperkirakan kerugian kurang lebih Rp 20 juta,” ujarnya.

Selain tanah longsor, hujan deras lanjut Agus, juga mengakibatkan jalan jebol di Banjar Pukuh, Desa Tiga dan menyebabkan terjadinya air bah di Banjar Dukuh Desa Abang Batudinding. Dampak air bah mengakibatkan akses jalan sulit dilalui karena tertutup material yang terbawa air bah. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *