DENPASAR, BALIPOST.com – Kongres Tahunan Asprov PSSI Bali tahun 2021 ini bakal dilanjutkan dengan Kongres Luar Biasa (KLB), sekaligus pemilihan ketua umum Asprov PSSI Bali yang baru, masa bakti 2021-2025. Pelaksanaan Kongres Tahunan Asprov PSSI Bali biasanya menunggu digelarnya Kongres Tahunan PSSI Pusat, yang rutin dihelat pada awal tahun ini.
Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali Gede Made Anom Prenatha, di Denpasar, Minggu (31/1) mengemukakan, biasanya agenda Kongres Tahunan induk organisasi sepak bola di Tanah Air ini, di pusat diselenggarakan pada sekitar Januari-Februari ini.
Selanjutnya, disusul dengan jadwal Kongres Asprov seluruh provinsi di Indonesia, dan kemudian Kongres Askab dan Askot seluruh kabupaten dan kota di Bali. “Seandainya kongres PSSI Pusat dijadwalkan Februari, maka Kongres Tahunan Asprov PSSI Bali sekitar Maret-April nanti,” sebut Anom.
Ia menjelaskan, dalam Kongres Tahunan Asprov PSSI Bali akan diselingi pembentukan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding (KB). “Pembentukan KP dan KB ini melibatkan tiga personil, terdiri atas ketua berikut dua anggota,” terang dia.
Tugas KP menjaring calon ketua umum maupun kandidat yang mau maju menjadi ketua umum Asprov PSSI Bali. “Jika kandidat ada pihak yang melaporkan atau keberatan, bisa mengajukan ke Komite Banding (KB). Selanjutnya, KB bekerja menerima masukkan soal keberatan atau cacat hukum calon, seperti pernah terlibat kasus pidana,” beber dia.
Sebaliknya, jika tidak ada pihak yang tidak keberatan mengenai kandidat, maka bisa langsung digelar Kongres Luar Biasa (KLB). “Dalam acara KLB dibuka ketua umum lama dan sidang dipimpin Komite Pemilihan (KP),” tuturnya.
Persyaratan calon yang mau maju minimal didukung satu suara, serta berpengalaman berkecimpung di dunia sepak bola minimal lima tahun. “Persyaratan calon setidaknya punya pengalaman mengurus sepak bola, baik di klub maupun Askab, Askot dan Asprov,” ujarnya.
Selama pelaksanaan pemilihan ketua umum, kata dia, akan dihitung dari jumlah calon yang maju. “Dalam menentukan pemilihan ketum berdasarkan suara dukungan terbanyak dan otomatis menjabat ketua exco, lalu kandidat lainnya dihitung berdasarkan suara dukungan dan akan menjadi anggota Exco,” ucapnya.
Disisi lain, Ketua Departemen Sepak Bola Asprov PSSI Bali Nasser Atthamimy menambahkan, agenda kongres PSSI Pusat biasanya awal tahun, namun diundur menjadi Mei. Sebelumnya, PSSI Pusat menjadwalkan kongres 27 Februari. “Oleh karena kongres PSSI Pusat ditunda, maka kongres Asprov PSSI Bali juga mundur,” katanya. Ia menyatakan, total jumlah suara di KLB 33 suara (voter). Mereka terdiri atas sembilan Askab dan Askot se-Bali, empat asosiasi seperti wasit, futsal, dan sepak bola pantai, serta 19 klub. (Daniel Fajry/Balipost)