Kondisi rumah warga tergenangi banjir dan lumpur. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Banjar Hulundanu, Desa Songan, Kintamani selama ini kerap menjadi langganan banjir. Setiap kali diguyur hujan, sejumlah rumah warga dan jalan berstatus jalan nasional di wilayah tersebut tergenang air bercampur lumpur.

Meski kondisi itu sudah terjadi selama bertahun-tahun, namun sampai sekarang persoalan tersebut tak kunjung mendapat penanganan. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli I Wayan Suastika tak menampik bahwa banjir di Desa Songan terjadi hampir setiap tahun saat musim hujan.

Penyebab banjir menurutnya karena adanya limpahan air cukup besar dari wilayah sekitarnya yang lebih tinggi saat hujan deras terjadi. Di sisi lain, di Desa Songan belum ada saluran air yang mampu menampung debit air hujan yang besar, sehingga mengalir ke Danau Batur melalui Desa Songan.

Baca juga:  Gunung Semeru Erupsi, Ketinggian Letusan Capai 1,3 Km

Suastika mengungkapkan, pihaknya sempat berencana membuatkan saluran air di wilayah desa tersebut. Namun terkendala lahan. Diakuinya, di desa itu memang terdapat saluran air berupa sungai. Namun kondisinya sudah mendangkal dan hampir rata dengan jalan. Kalaupun itu dikeruk, menurutnya butuh biaya yang cukup tinggi dan tidak efektif untuk menampung limpahan air dari wilayah sekitar Songan.

Sebagai solusi atas persoalan itu, Bupati, kata Suastika sempat merencanakan membuat tanggul di wilayah hulu. Tanggul berupa bendungan itu nantinya berfungsi untuk menahan banjir disertai lumpur yang datang dari wilayah atas. Sehingga tidak langsung mengalir ke Songan. “Atas perintah bapak bupati Bangli sudah kita bicarakan dengan Kementrian PUPR perwakilan Bali untuk bisa kiranya dibuatkan tanggul dan saluran untuk menahan lumpur. Sehingga yang mengalir ke Songan hanya air hujan saja,” ungkapnya.

Baca juga:  Tiga Tahun Berlalu, Korban Longsor Bantas Tak Kunjung Tuntas Direlokasi

Akan tetapi sampai saat ini usulan tersebut belum mendapat tanggapan. Pihaknya di Dinas PUPRPerkim Bangli tetap akan mengupayakan untuk penanganan banjir yang sering terjadi di Desa Songan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. “Langkah selanjutnya kami dari PU akan berkoordinasi lagi dengan PU Provinsi dan Kementerian,” ujarnya.

Untuk sementara ini, Dinas PUPRPerkim hanya bisa membantu mengatasi jalan yang tertutup lumpur di Songan dengan menurunkan alat berat. Suastika mengaku sudah ada permintaan dari desa setempat terkait alat berat. Rencananya pihaknya akan menurunkan alat berat ke desa itu dua hari lagi.

Baca juga:  Plt Bupati Karangasem Hadiri Penilaian Desa Nyuh Tebel sebagai Desa Antikorupsi

Banjir bercampur lumpur menggenangi sejumlah rumah di Dusun Hulundanu Desa Songan A, Kintamani, Senin (1/2). Banjir dipicu tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah setempat.

Kadus Hulundanu Desa Songan A Kadek Arda dihubungi Senin (1/2) mengatakan, sedikitnya ada sekitar 15 rumah warga yang digenangi banjir bercampur lumpur. Ketinggian banjir mencapai kurang lebih 1,5 meter.

Diakuinya, wilayah Hulundanu selama ini menjadi langganan banjir setiap hujan deras. Menurutnya ini disebabkan karena tidak adanya saluran pembuangan air kiriman yang mengalir dari wilayah atas.

Selain rumah, lahan pertanian warga dan jalan umum juga terdampak. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *