SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan disertai angin kencang kembali menimbulkan kerusakan pura di Bali, Rabu (3/2). Pohon beringin tua tumbang menerjang Pura Gria Desa Adat Sebuluh, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, Klungkung, bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi. Akibatnya, penyengker dan bangunan Bale Agung di areal pura hancur.
Perbekel Bunga Mekar Wayan Yasa, saat dihubungi menyampaikan sebelum terjadi pohon tumbang, sempat terjadi hujan lebat disertai angin kencang pada Rabu (3/2) pukul 02.00 wita. Tiba-tiba pohon beringin yang biasanya kuat pada akarnya, roboh seketika menerjang penyengker pura dan bale agungnya. Kerusakan terparah terjadi bagian bale agung. Bangunan berukuran sekitar 8 meter × 4 meter ini, hancur hingga rata dengan tanah.
“Tidak ada korban jiwa. Kejadiannya saat jam 3 dini hari. Belum ada orang sembahyang,” kata Yasa.
Setelah menerima laporan warga setempat, pihaknya langsung melaporkannya kepada Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra. Laporan ini diteruskan kepada petugas BPBD Nusa Penida, agar segera mendapatkan penanganan. Namun, karena keterbatasan peralatan, penanganan tidak bisa berjalan maksimal. Petugas BPBD Nusa Penida hanya bisa memotong bagian ranting, karena peralatan kurang mendukung. Namun, cukup sebagai penanganan awal.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengaku sudah menerima laporan dari petugasnya di lapangan. Sebagai tindaklanjut, BPBD Klungkung akan terjun ke lokasi untuk melakukan penanganan lanjutan, Kamis (4/2). Total ada 20 personil sudah dipersiapkan untuk penanganan lanjutan dan peralatan yang lebih memadai. Sebab, batang pohon beringin yang cukup besar, memerlukan peralatan khusus untuk memaksimalkan penanganan.
Widiada kembali mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati. Ancaman bencana pohon tumbang belum usai, karena hujan lebat disertai angin kencang masih terjadi di Bali. Pihaknya sejak awal sudah melakukan langkah-langkah mitigasi. Mulai dari memotong pohon perindang, mengedukasi warga yang tinggal di daerah perbukitan dan sosialisasi pencegahan dampak bencana.
Dia mengakui sejak awal tahun 2021 cukup banyak penanganan pohon tumbang di lapangan. Ada sekitar 20 penanganan bersekala besar, yang cukup merepotkan petugas BPBD Klungkung. “Saya mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada pohon yang membahayakan. Sehingga petugas bisa bergerak untuk segera melakukan mitigasi,” tambah Widiada.
Dari puluhan kasus tersebut untungnya tidak sampai memakan korban jiwa. Dia berharap dengan upaya mitigasi oleh BPBD Klungkung, dapat meminimalisir timbulnya pohon tumbang dan adanya korban jiwa. (Bagiarta/Balipost)