DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan lebat diserta angin kencang melanda sejumlah wilayah Bali, Rabu (3/2) malam. Stasiun Meteorologi Ngudah Rai mencacat, kecapatan angun maksimum mencapai 34 knot atau 61,2 km/jam dari arah Barat.
Akibatnya, banyak pohon tumbang dan sejumlah bangunan roboh. Berdasarkan data streamline (peta angin) BMKG, angin kencang yang terjadi diakibatkan karena adanya daerah pertemuan angin di perairan selatan Jawa – NTT.
Selain itu, berdasarkan data isobar terdapat juga daerah pusat tekanan rendah di wilayah barat dan utara Australia. Kedua hal ini mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif, seperti aawan Cumulonimbus (Cb) yang dapat menghasilkan hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Bali.
“Kondisi ini masih dapat terjadi selama periode puncak musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan berhati-hati terhdapat dampak yang ditimbulkan dari kejadian ekstrem seperti ini,” tandas Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, Kamis (4/2).
Selain itu, masyarakat pesisir juga dihimbau agar tetap waspada terhadap gelombang tinggi laut yang bisa mencapai hingga 2 meter atau lebih. Terutama di Laut Bali, Laut Sumbawa, Perairan Utara Sumbawa, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas, dan Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB. (Winatha/balipost)