SEMARAPURA, BALIPOST.com – Para penumpang speed boat dari Pelabuhan Tribuana, Kusamba, menuju Nusa Penida, menjadi sasaran pelaksanaan rapid test antigen dari TNI Kodim 1610/Klungkung, Kamis (4/2). Kodim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Klungkung, melakukan rapid antigen secara acak.
Ini bertujuan mencegah terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19. Agenda Kodim bersama Dinas Kesehatan Klungkung cukup mengagetkan calon penumpang.
Namun, mereka nampak pasrah setelah diarahkan oleh petugas TNI dan Dinas Kesehatan. Mereka dicegat kemudian dicek suhu tubuhnya, baru didata sebelum menjalani rapid test antigen oleh petugas Dinas Kesehatan berbaju APD lengkap.
Agenda ini menargetkan sebanyak 50 penumpang menjalani rapid antigen, yang diambil secara acak. Dandim 1610/Klungkung, Letkol Paulus Joni Simbolon, saat ditemui di lokasi, menyampaikan upaya ini untuk memastikan para penumpang ini bebas dari pengaruh corona.
Jangan sampai ada klaster baru, di tengah kebijakan PPKM yang semestinya mampu menekan angka penyebaran COVID-19. “Kami ingin yang menyebrang ke Nusa Penida bebas dari paparan COVID-19. Maka kami lakukan testing secara acak. Kami berupaya untuk berkontribusi menekan angka penyebaran. Karena di Bali dalam beberapa pekan terakhir, terus terjadi peningkatan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni, mengatakan cara ini sangat efektif sebagai upaya pencegahan. Terlebih dilaksanakan di daerah penyebrangan, yang notabene mobilitas masyarakat cukup tinggi.
Ini juga memberi perlindungan lebih terhadap kepulauan Nusa Penida, karena sudah terjaring dari Klungkung Daratan. Warga yang hendak ke Nusa Penida, bisa diketahui sejak awal. “Cara ini lebih efektif, ketimbang kita bergerak setelah ada yang positif. Karena harus tracking lagi, malah bisa terjadi klaster baru lagi. Itu yang kita hindari,” tegasnya.
Sejumlah calon penumpang, pasca dirapid antigen mengaku sempat kaget. Mereka mengira ini pelaksanaan vaksinasi, yang sedak gencar dilakukan belakangan ini.
Tetapi ternyata pelaksanaan rapid antigen. Setiap penumpang hanya perlu menunggu 15 menit, sebelum hasil rapidnya keluar. “Hanya kaget saja. Untungnya hasilnya negatif,” kata salah satu penumpang, Diah.
Setelah pelaksanaan rapid antigen menyasar 50 orang calon penumpang secara acak, hasilnya semua negatif COVID-19. Sehingga mereka semua dipersilahkan melakukan penyebrangan.
Ini juga menandakan masyarakat yang selama ini melakukan aktivitas penyebrangan sudah melaksanakan arahan 3 M dengan baik. Sebagai tindaklanjut, kegiatan rapid antigen secara acak ini, juga akan menyasar tempat-tempat umum lainnya. (Bagiarta/balipost)