Siti Nadia Tarmizi. (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 98.668 tenaga kesehatan batal divaksin pada pemberian dosis pertama, karena tidak memenuhi beberapa persyaratan saat skrining sebelum pemberian vaksin.

“Petugas kesehatan yang mendatangi fasilitas kesehatan pada tahap pertama sebanyak 800.849 orang, namun hanya 652.166 yang berhasil divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Nadia Tarmizi saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis (4/2).

Baca juga:  Belasan Sampel Pangan Buka Puasa Diuji

Dikutip dari Kantor Berita Antara, selain 98.668 tenaga kesehatan yang batal diberikan vaksin, 50.015 orang juga ditunda vaksinasinya karena beberapa faktor.

Untuk vaksinasi tahap kedua, tenaga kesehatan yang berhasil diberikan dosis sebanyak 74.121 orang. Pada tahap kedua juga terdapat 786 tenaga kesehatan yang ditunda diberikan vaksin dan batal vaksin 351 orang.

Terkait cakupan vaksinasi pada dosis pertama saat ini sudah mencakup 43,36 persen dan vaksinasi kedua mencapai 4,93 persen. Pemerintah menargetkan hingga akhir Februari 2021 seluruh petugas kesehatan sudah divaksinasi.

Baca juga:  IDI Bersama Empat Organisasi Profesi Tempuh Judicial Review UU Kesehatan

Pada kesempatan itu, Nadia juga menyampaikan perkembangan penyediaan vaksin di Tanah Air. Hingga kini vaksin Sinovac sudah didatangkan hingga empat tahapan.

Pertama, 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020, tahap kedua 1,8 juta dosis yang tiba pada 31 Desember 2020, tahap ketiga 15 juta dosis dalam bentuk bulk dan terakhir 10 juta dosis juga dalam bentuk bulk yang tiba pada 2 Februari 2021. “Saat ini di Bio Farma sedang berproses 25 juta dalam bentuk bulk,” ujarnya.

Baca juga:  KONI Bali Surati Gubernur Minta Atlet PON Divaksin

Selain itu, Covax Innitiative produksi Zeneca rencanannya juga datang secara bertahap sebanyak sembilan juta dosis pada akhir Februari hingga Juni 2021. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *