Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus tewasnya penari rangda berinisial GNEP (16) status pelajar akibat ditusuk keris sedang diproses Satreskrim Polresta Denpasar, Kamis (4/2). Diketahuinya kejadian ini setelah anggota Satreskrim menindaklanjuti informasi tewasnya pelajar tersebut.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Jumat (5/2) mengatakan, awalnya kejadian ini tidak dilaporkan ke polisi. Namun kejadian didengar pihak kepolisian. “Anggota Polresta langsung menelusuri informasi itu dan membuat laporan. Kasus ini sedang ditangani Satreskrim. Informasi kejadian ini diduga di rumah pimpinan komunitas di Jalan Sutomo,” ujarnya.

Baca juga:  Pelajar SMA di Karangasem Ditemukan Tak Bernyawa di Dapur

Iptu Sukadi menambahkan, informasi dia peroleh, awalnya berkumpul sejumlah anggota komunitas tersebut. Saat prosesi usai, ada beberapa orang kerauhan. “Yang kerauhan itu dites dengan cara ditusuk keris,” ungkap Sukadi.

Sedangkan kata sumber, pukul 18.30 WITA, korban mengenakan pakaian rangda. Saat korban menari, tujuh orang berperan sebagai pepatih menusuk korban secara bergantian.

Beberapa menit berlangsung, tiba-tiba korban roboh seperti kesurupan. Setelah pakaianya dibuka ternyata dada sebelah kiri ada luka tusukan. Korban langsung dibawa ke rumah RSUD Wangaya tapi dinyatakan meninggal dunia. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Berkas Dokter Aborsi Dilimpahkan, Banyak Pelajar SMA dan Mahasiswi Jadi Pasien
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *