SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puluhan kepala Sekolah Dasar (SD) di Klungkung masih dijabat pelaksana tugas (plt). Situasi demikian disebabkan karena adanya krisis kepala sekolah (kasek) bertahun-tahun. Maka, Dinas Pendidikan Klungkung tahun ini, segera melakukan pengisian kasek definitif. Mereka yang akan mengisinya, sedang dipersiapkan melalui proses Diklat Cakep (Pendidikan Latihan Calon Kepala Sekolah) sampai pertengahan Maret nanti.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, Ketut Sujana, Jumat (5/2) mengatakan ia menargetkan 1 April nanti, seluruh kasek plt ini segera diganti dengan kasek definitif. Jumlah calon kepala sekolah yang sedang ikut diklat cakep ini mengikuti kebutuhan daerah. Untuk jenjang SD, total ada sebanyak 41 orang kasek plt, dari 136 SD di seluruh Klungkung. “Mereka yang sedang mengikuti diklat cakep, sedang ditempa untuk menjadi kepsek yang profesional,” kata Sujana.
Diklat cakep ini, kata Sujana, berjalan selama lima bulan, sejak Nopember tahun lalu, sampai Maret nanti. Jumlah kekurangan kepsek sudah disesuaikan dengan yang mengikuti diklat. Sehingga selesai diklat, mereka sudah penempatan. Beberapa SD yang masih dijabat plt, di antaranya SDN 1 Pesinggahan, SDN 2 Tojan, SDN 1 Tojan. Ada juga yang sudah plh sampai bertahun-tahun, diperpanjang setiap enam bulan.
Selain jenjang SD, belasan TK juga masih dijabat plt. Dari 107 TK di Klungkung, sebanyak 15 TK di antaranya masih dijabat plh. Demikian juga untuk jenjang SMP, total ada lima SMP yang masih dijabat plh. “Tugas-tugas sebagai plt hampir sama dengan kepala sekolah, sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar sekolah. Hanya saja, mereka tidak dapat tunjangan,” jelas Sujana, didampingi I Ketut Suastana Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, I Wayan Mastana Kabid Pembinaan Ketenagaan dan Made Ardana Kasi Kurikulum.
Sujana berharap seluruh calon kepala sekolah yang ditunjuk mengikuti diklat cakep, dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Jangan sampai malah ada yang tidak lulus diklat cakep ini. Agar krisis kepala sekolah definitif yang sudah terjadi bertahun-tahun dapat diatasi tahun ini. (Bagiarta/Balipost)