SEMARAPURA, BALIPOST.com – Anomali cuaca masih memberi dampak buruk bagi Klungkung. Hujan lebat disertai angin kencang, mengakibatkan banyak terjadi pohon tumbang.
Bahkan, data tabulasi terbaru pelayanan kebencanaan di BPBD Klungkung, menunjukkan sudah ada 50 titik pelayanan kebencanaan, sepanjang Januari-Februari ini. Data itu didominasi pohon tumbang.
Dampak terparah terjadi di Nusa Penida. Salah satunya, pohon tumbang yang merusak Pura Gria Desa Adat Sebuluh, Nusa Penida. Penyengkernya roboh, hingga bale agungnya hancur diterjang pohon beringin besar. Sulitnya penanganan membuat BPBD mengirimkan puluhan petugas dari Klungkung Daratan, setelah penanganan pertama dari petugas BPBD Nusa Penida, belum mampu menuntaskannya.
Dukungan personil pun tak membuat penanganan menjadi lebih mudah, karena butuh waktu hingga enam jam bagi petugas dari Klungkung Daratan, untuk menuntaskan penanganan disana. Kepala BPBD Klungkung Putu Widiada, Minggu (7/2) mengatakan penanganan sepanjang Januari, total ada 41 titik pelayanan kebencanaan. Sedangkan, data terakhir Pebruari, sudah ada sembilan titik pelayanan kebencanaan.
Pohon tumbang mendominasi, selain tanah longsor dan dampak lainnya, seperti gelombang tinggi yang mengganggu penyebrangan speed boat ke Nusa Penida. Bahkan, sudah menenggelamkan ponton di perairan Desa Sakti. Selain pohon tumbang, pemangkasan pohon perindang juga dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana. Terutama yang membahayakan di sepanjang jalan raya dan dekat pemukiman. Meski sudah cukup banyak titik pelayanan kebencanaan sepanjang Januari-Pebruari, beruntung tidak ada korban jiwa.
Belum terakumulasi berapa total kerugian yang dialami masyarakat akibat anomali cuaca ini. Widiada menegaskan, tetap fokus mempersiapkan personilnya untuk selalu menyiapkan diri, bila sewaktu-waktu mendadak dibutuhkan dalam penanganan kebencanaan. “Sudah ada lebih dari 50 pelayanan kebencanaan. Mayoritas adalah pohon tumbang. Paling berat memang yang di Sebuluh Nusa Penida,” tegasnya.
Dia meminta warga yang terdampak bencana, proaktif melaporkannya kepada petugas BPBD Klungkung. Sehingga dapat terdata dan diupayakan akan dibantu dari dana kebencanaan. (Bagiarta/Balipost)