Sandiaga Uno. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Insan radio sebagai platform informasi yang selalu diminati dan mudah diakses masyarakat diharapkan untuk turut serta mengampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak mengajak insan radio berkolaborasi dengan pemerintah melalui gerakan-gerakan gotong royong seperti #BanggaBuatanIndonesia dan ajakan untuk #BeliBuatanIndonesia. Melalui gerakan tersebut Kemenparekraf membuka peluang bagi usaha subsektor musik untuk memproduksi konten audio yang menarik.

“Untuk menciptakan karya-karya hebat yang diminati oleh pangsa pasar nasional dan internasional. Pelaku ekraf musik dapat membuat berbagai program bekerja sama dengan media radio. Semoga dengan pelaksanaan program-program dari seluruh pemangku kepentingan dapat saling membantu dan yakin kita mampu melewati situasi sulit ini,” ujarnya dalam diskusi virtual dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio se-Indonesia, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (7/2).

Baca juga:  Sero Survei : Hampir 90 Persen Penduduk Indonesia Miliki Antibodi COVID-19

Ia berharap di tengah pandemi, industri dan platform radio semakin inovatif dalam memberikan hiburan dan informasi, dengan variasi kreativitas agar tetap menjadi media edukasi bagi masyarakat.

Sandiaga menjelaskan subsektor radio dan musik adalah bagian dari 17 subsektor ekonomi kreatif. “Radio sebagai platform industri yang tahan banting dalam menghadapi tantangan dari masa ke masa. Mulai dari melewati masa era televisi, kemudian internet, hingga era digitalisasi,” kata Sandiaga.

Di tengah pandemi ini, ia menambahkan, radio diharapkan menjadi media yang mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat.

“Radio terbukti selalu menjadi media yang mampu beradaptasi dengan situasi krisis. Sepanjang sejarah, pada saat terjadi perang, bencana alam besar, dan keadaan darurat kesehatan, radio telah memainkan peran utama. Saya mengajak semua pihak untuk tetap saling tebar semangat optimisme serta menjalankan prinsip gotong royong. Salah satu solusi dari pemerintah pusat untuk dapat mengangkat kembali ekonomi kreatif,” ujarnya.

Baca juga:  Resesi Berimbas ke Pariwisata, Menparekraf Minta Bali Fokus ke 5 Negara Ini

Sandiaga Uno juga menjelaskan fakta bahwa radio adalah media yang paling universal, paling sederhana dan paling mudah diakses. Para ahli telah memperkirakan bahwa di era pandemi konsumsi media justru akan meningkat, karena semakin banyak orang yang tinggal di rumah.

Beberapa studi misalnya yang dilakukan Rodero pada 2020 mencatat peningkatan konsumsi radio selama pandemi.

Kebanyakan pendengar mendengarkan antara satu dan dua jam sehari. Di BBC misalnya naik 18 persen. Di Italia, menurut Association of European Radio, jumlah pendengar meningkat 2,4 persen. Di Amerika Serikat telah terjadi peningkatan konsumsi radio sebesar 28 persen.

Baca juga:  Disoroti, Pemadaman Listrik Bergilir Terjadi di Nusa Penida

Di Indonesia dalam kondisi pandemi saat ini menyebabkan sejumlah radio harus berjibaku. Beberapa radio juga, ikut mengurangi jumlah personelnya.

Hasil pendataan hingga Mei 2020 dari 600 anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) perusahaan radio sudah melakukan pemotongan gaji sekitar 30 persen.

“Namun, sekali di udara tetap di udara, beberapa stasiun dan jaringan radio mampu bertahan dan berinovasi, beradaptasi dengan pandemi karena radio adalah media yang sarat akan hiburan dan informasi, dengan variasi kreativitas,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah atau Persada.id Saifullah Yusuf menjelaskan radio daerah yang dimiliki pemerintah daerah yang merupakan bagian dari aset publik dapat memberikan informasi yang menginspirasi pendengar yang dapat dirasakan oleh masyarakat. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *