Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Industri pariwisata Bali menjadi tumpuan sektor perekonomian dan berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir ini. Berkembang pesatnya keberadaan pariwisata Bali tidak terlepas dari dukungan 2 sektor, yakni pertanian dan budaya Bali.

Apalagi, dalam kebudayaan terdapat tiga pilar penting, yaitu nilai yang dianut, manusia Bali dan alam Bali. Ketiga pilar inilah yang mendukung dan  menghubungkan antara pariwisata dan pertanian. “Pertanian melahirkan budaya, lalu budaya akan menarik pariwisata, budaya adalah jembatan emas penghubung pertanian dan pariwisata,”ujar Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), Sabtu (6/2).

Baca juga:  Debat Publik Ketiga Pilgub Bali Usung Tema "Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita"

Didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Gede Pramana dan Kepala  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, Cok Ace menegaskan bahwa Pemprov Bali berkomitmen tinggi untuk terus membangun sektor pertanian, budaya, dan pariwisata secara harmonis dan mempersempit kesenjangan antara sektor pertanian dan pariwisata yang selama ini terjadi. Dikatakan, persoalan budaya, pertanian dan pariwisata bukan muncul sejak merebaknya pandemi COVID-19.

Baca juga:  Sepakat Berdamai, Gubernur Koster Berhasil Mediasi Kasus Pemukulan di Sidatapa

Pemprov Bali telah menyadari terjadinya  kesenjangan dan disharmonisasi antara pertanian dan pariwisata yang berimplikasi terganggunya budaya Bali. Menyadari hal tersebut, Pemprov Bali menuangkan sektor pertanian, kebudayaan dan pariwisata dalam program prioritas Pemprov Bali dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Tidak hanya itu, untuk membumikan dan melegalkan program-program tesebut diterbitkan payung hukum dalam upaya penguatan pertanian, budaya dan pariwisata. Baik dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub) maupun Peraturan Daerah (Perda), sehingga keberadaan pertanian, budaya dan pariwisata bisa berjalan harmonis dan saling menunjang keberadaan satu dan lainnya.

Baca juga:  Ruangan Kelas Rusak, Siswa SDN 1 Tiyingtali Akan Belajar Dibawah “Wewarungan” Bambu

“Pemprov Bali sangat komit membangun harmonisasi pertanian, budaya dan pariwisata, dengan demikian pertanian sebagai sumber budaya dan pariwisata yang pada awalnya sebagai sumber pendapatan Bali bisa berjalan beriringan,” tegas Cok Ace. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *