dok- Peta prakiraan BMKG. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dampak cuaca ekstrem hidrometeorologi masih diterjadi di wilayah Bali. Hujan lebat secara tiba-tiba disertai petir, dan angin kencang mengakibatkan sejumlah tempat mengalami banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Seperti yang terjadi pada Minggu malam (7/2).

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Luh Eka Arisanti, mengatakan bulan Januari dan Februari wilayah Bali sedang mengalami puncak musim hujan. Seluruh wilayah di Bali berpotensi terjadi hujan sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga 3 hari ke depan. Oleh karena itu, daerah-daerah dengan topografi tinggi perlu mewaspadai adanya potensi tanah longsor, seperti di Tabanan, Buleleng, Badung Utara, Gianyar Utara, Bangli dan Karangasem.

Baca juga:  Suhu Bali Capai 20 Derajat Celcius, Ini Sebabnya

Sementara untuk wilayah Kota Denpasar, masyarakat dihimbau agar tetap mewaspadai terjadinya banjir/genangan air saat terjadi hujan lebat yang datang secara tiba-tiba dengan durasi singkat.

Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo, menjelaskan selain karena sebagian besar wilayah Bali sudah memasuki puncak musim hujan, Indeks ENSO di NINO3.4: -0.73 juga berdampak signifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia, dan wilayah Bali pada khusunya. Suhu muka air laut yang berkisar antara 28-30 C di sekitar wilayah Bali ini juga berkontribusi terhadap penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Apalagi, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 m).

Baca juga:  Pj Bupati Rochineng Buka Kegiatan Forum Konsultasi Publik, Forum Perangkat Daerah dan Musrenbang RKPD Tahun 2018

Oleh karena itu, pihaknya menegaskan agar masyarakat tetap mewaspadai dampak cuaca ekstrem tersebut. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Dikatakan, pada umumnya angin bertiup dari arah Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 6-38 km/jam. Tinggi gelombang laut di Perairan Utara Balj berkisar antara 0.5-2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-4 meter, di Selat Bali berkisar antara 0.5-3 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75-3 meter. (Winata/Balipost)

Baca juga:  Dari Hampir Semua Wilayah di Bali Laporkan Kasus COVID-19 hingga Truk Kontainer Mogok
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *