Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah BPOM mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 jenis Sinovac untuk masyarakat yang telah berumur lanjut usia. Pihak pemprov Bali pun mulai melakukan vaksinasi untuk para lansia, bahkan bisa dilakukan mulai Senin (8/2).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, vaksinasi COVID-19 untuk para lansia ini, sudah bisa dilakukan karena sudah mendapat otorisasi dari BPOM. Namun kata dia, yang didahulukan adalah pada Tenaga Kesehatan yang sudah lanjut usia.

Jenis vaksin yang akan disuntikkan pada tenaga kesehatan lansia ini, nantinya adalah vaksin COVID-19 jenis Sinovac yang sama seperti yang diberikan kepada nakes sebelumnya.

Baca juga:  Wapres Harapkan Akhir Tahun 2021 Kekebalan Kelompok Masyarakat Terbentuk

Diungkapkan, vaksin Sinovac akan diberikan kepada lansia di atas 60 tahun melalui dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk lansia ini dapat dilakukan mulai hari ini, Senin (8 Februari 2021).

“Alasan sudah diperbolehkannya lansia mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin jenis Sinovac adalah karena sudah melewati tahap uji dan efikasi pada BPOM. Yang membuat Emergency Use Authorized menyertakan bahwa lansia telah aman untuk mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinovac,” katanya.

Lebih lanjut kata dia, untuk stok vaksin yang masih tersedia di Dinas Kesehatan, masih cukup untuk vaksinasi ini. Mangingat, selama ini, banyak nakes yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi.

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Hampir Dua Kali Lipat Kasus Baru

Dari total vaksin yang sebelumnya di droping sebanyak 75 ribu lebih, jika dilihat dari sasaran yang ada dan banyak nakes yang tidak memenuhi syarat, hitungannya masih cukup stoknya. “Yang pertama yakni lansia nakes dulu divaksin, setelah itu baru lansia yang lain. Sementara total lansia nakes yang ada di Bali sebanyak 395 orang,” terangnya.

Sementara, disinggung terkait vaksinasi nakes pada tahap awal yang ditarget rapung Februari ini, dirinya menyebut hingga saat ini, total baru terealisasi sebesar 83 persen di Bali. Dirinya mengatakan, untuk paling lambat 21 Februari dosis kedua untuk semua nakes harus sudah selesai termasuk yang Lansia.

Baca juga:  Syarat PPDN ke Jawa-Bali Gunakan Transportasi Udara Diperketat

Terbanyak kata di ada Denpasar, sedangkan, Kabupaten lain juga masih berjalan. “Karena banyak yang tidak memenuhi syarat. Kalau dibagi dengan jumlah sasaran yang ditargetkan, tentu tidak bisa sampai 100 persen. Kan dikurangi dengan jumlah yang tidak memenuhi syarat. Terbanyak di Denpasar pastinya. Kabupaten lain masih sedang jalan, kita harapkan 21 (Februari, red) ini sudah clear semua, termasuk yang lansia,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *