SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dinas Kesehatan Klungkung telah merampungkan pelaksanaan vaksinasi pertama. Total, ada sebanyak 2.100 tenaga kesehatan (nakes) yang dijadwalkan mengikuti vaksinasi. Namun, yang ikut serta baru sebanyak 1.839 nakes. Sebagai evaluasi, Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ni Made Swapatni, Senin (8/2), menegaskan tidak ada dampak yang berbahaya dialami para nakes. Mayoritas nakes mengaku hanya sedikit lemas dan tiba-tiba lapar.
Dampak yang diakibatkan dari vaksinasi pertama ini, tetap menjadi bahan evaluasi pemerintah. Dia menegaskan, seluruh nakes yang divaksin tidak ada yang mengalami dampak buruk. Kondisi kesehatan mereka pascavaksinasi juga terus dipantau. Selain lemas dan lapar, ada juga yang muncul ruam-ruam merah pada kulit nakes. Tidak ada nakes sampai pingsan, pascavaksinasi, sebagaimana kejadian di kabupaten lain.
“Dari laporan, ada dua nakes dari Puskesmas Banjarangkan I, yang sempat mengaku lemas usai divaksin. Tetapi, setelahnya mereka biasa-biasa saja. Mayoritas laporan yang masuk dampaknya begitu saja,” katanya.
Dari 2.100 nakes target vaksinasi awal, ternyata masih ada sebanyak 261 nakes yang belum mengikuti vaksinasi. Alasannya beragam, ada nakes yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan kencing manis. Ada juga nakes yang sedang hamil maupun yang menyusui. Bagi nakes dengan penyakit penyerta vaksinasi ditunda, sampai tekanan darah atau kadar gula dalam darahnya normal. Sementara khusus untuk ibu menyusui, kini sudah ada pedoman baru.
Penundaan pemberian vaksin hanya untuk ibu yang masih dalam masa ASI eksklusif. Artinya, bayi yang disusui masih berusia 0-6 bulan. Sedangkan untuk ibu menyusui tapi buah hatinya sudah lebih dari 6 bulan, bisa diberikan vaksin. Kebetulan nakes di Klungkung banyak yang perempuan. Sehingga cukup banyak yang terkendala vaksinasi. “Vaksinasi kedua akan kami lakukan mulai 10 Pebruari ini. Termasuk bapak bupati, ditempat yang sama,” kata dr. Swapatni.
Nakes yang proses vaksinasinya tertunda, sedang didata kembali. Setiap Pos Pelayanan Vaksinasi dicek ulang. Ia menyebut ada RSU Bintang, ada lima nakes belum divaksin. Demikian juga RS Permata Hati ada 4 orang. Demikian pula nakes lainnya di setiap puskesmas, sedang didata kembali. Baik yang tertunda karena penyakit penyerta, ibu hamil, maupun nakes yang memenuhi syarat tetapi juga belum divaksin. “Ada juga nakes diluar sasaran ini, yang ingin ikut divaksin. Mereka juga sedang kami data, agar bisa diagendakan pada jadwal vaksinasi berikutnya,” tutup dr. Swapatni. (Bagiarta/Balipost)