Wisatawan yang mengunjungi daya tarik wisata Monkey Forest. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Turunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Ubud praktis membuat kunjungan wisatawan ke Monkey Forest mengalami penurunan. Wisata dengan binatang Kera Ekor Panjang yang menjadi salah satu icon pariwisata Ubud merasakan penurunan kunjungan wisatawan akibat dampak pandemi Covid-19 termasuk penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

GM Monkey Forest, Nyoman Sutarjana Selasa (9/2) mengatakan, dengan diberlakukan PPKM Jawa-Bali praktis membuat kunjungan wisatawan ke Ubud mengalami penurunan. Penurunan kunjungan wisatawan ke Ubud berimbas terhadap penurunan kunjungan wisatawan ke Monkey Forest. “Selama ini tren yang berkembang wisatawan merasa tidak berkunjung ke Ubud jika tidak sempat singgah ke Monkey Forest,” ucapnya.

Baca juga:  Paviliun Tengwang di Nanchang, Dikunjungi Ribuan Pelancong Setiap Hari

Saat sebelum Covid-19, kunjungan wisatawan ke Monkey Forest bisa mencapai 3.000 orang per hari. Ramainya kunjungan wisatawan juga sangat tergantung season kedatangan wisman. ” Jadi icon, wisman dan wisatawan domestik yang ke Ubud juga pasti ke Monkey Forest,” tegasnya.

Akhir tahun November-Desember 2020, Monkey Forest memang diramaikan wisatawan domestik (wisdom). Dalam sehari ada sekitar 100-200 wisatawan menikmati daya tarik wisata kera ekor panjang ini.

Baca juga:  Soal Capres 2019, Jokowi : Saya Fokus Penyelesaian Program Pembagunan

Dengan diberlakukan PPKM Jawa-Bali awal 2021, kunjungan wisatawan ke Monkey Forest turun hingga 50 persen. ” Dalam sehari kunjungan wisatawan di kisaran 50-100 orang,” jelasnya.

Akibat turunnya kunjungan wisatawan biaya operasional termasuk biaya pakan kera masih disubsidi oleh Desa Adat Padang Tegal. Pengelola Monkey Forest terus mengenjot kedatangan wisatawan dengan harapan bisa mengurangi subsidi biaya operasional di Desa Adat Padang Tegal.

Sutarjana mengakui langkah untuk mendorong kunjungan wisatawan dan masyarakat lokal ke Monkey Forest dengan penyesuaian tarif masuk. Tarif normal biasanya Dewasa Rp 80.000 diturunkan menjadi Rp 60.000 dan anak-anak awalnya Rp 60.000 turun Rp 30.000. Khusus masyarakat ber-KTP Bali dewasa dikenakan Rp 30.000 dan paket keluarga 2 dewasa dan 2 anak Rp 60.000.

Baca juga:  Jangan Terjebak Suhu Politik

Nyoman Sutarjana menambahkan untuk menggaet wisatawan domestik di masa pandemi Monkey Forest menggencarkan promosi melalui media sosial. ” Kami berharap kasus covid-19 di Bali dan di Indonesia segera turun, dengan begitu PPKM bisa dievaluasi dan Wisdom tidak ada batasan lagi berlibur ke Ubud,” tambahnya. (Wirnaya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *